Selain itu, masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu, pengunjung, wisatawan, pendaki dan pengelola wisata Gunung Tangkuban Parahu untuk mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas.
Gunung Tangkuban Perahu diketahui mengeluarkan hembusan asap solfatara dari kawah baru berdasarkan pantauan kamera pengawas dari PVMBG pada Sabtu siang hingga menjelang malam hari.
Baca Juga: Babak Baru Kasus Dugaan Pelecehan Gofar Hilman Setelah 9 Bulan Berlalu
Solfatara merupakan salah satu fenomena yang biasa terjadi dalam aktivitas vulkanisme.
Solfatara adalah fumarol yang mengeluarkan gas-gas oksida belerang seperti SO2 dan SO3 selain karbon dioksida CO2 dan uap air H2O.
Solfatara mudah dikenali karena udara sekitarnya berbau busuk seperti kentut, sebagai bau khas gas-gas oksida belerang. Dalam konsentrasi tinggi, gas emisi ini juga berbahaya bagi hewan dan manusia.***