Kasus Covid-19 di Garut Meningkat, Pejabat Garut Malah Ramai-ramai Ikut Acara Ujicoba Jalur KA

- 20 Februari 2022, 20:30 WIB
Sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Garut beramai-ramai mengikuti kegiatan ujicoba jalur keret api Garut-Jakarta di tengah peningktan kasus  Covid-19 di Garut.
Sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Garut beramai-ramai mengikuti kegiatan ujicoba jalur keret api Garut-Jakarta di tengah peningktan kasus Covid-19 di Garut. /kabar-priangan.com/DOK Diskominfo/

KABAR PRIANGAN - Perkembangan kasus penyebaran Covid-19 di Kabupaten Garut saat ini cukup mengkhawatirkan. Tiap pekannya terus terjadi peningkatan kasus yang cukup signifikan sehingga penerapan protokol kesehatan (prokes) benar-benar harus diperhatikan. 

Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, menyebutkan dalam sepekan terakhir di Kabupaten Garut telah terjadi 163 kasus Covid-19. Angka ini terbilang tinggi jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya yang jauh lebih sedikit.

"Terjadi peningkatan kasus Covid-19 di Garut pekan ini. Jika dibandingkan pekan sebelumnya, peningkatannya cukup tinggi dan mengkhawatirkan yakni hingga 163 kasus," ujar Helmi, Minggu, 20 Februari 2022.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng di Garut Normal, Tapi Penjualan Masih Dibatasi

Diungkapkannya, jika dibandingkan pekan sebelumnya, yang hanya terjadi 38 kasus, berarti peningkatan yang terjadi pekan ini mencapai empat kali lipat. Ini cukup mencengangkan dan tentunya harus menjadi perhatian semua pihak 

Menurut Helmi peningkatan kasus Covid-19 di Garut terjadi baik dari umum maupun klaster. Bahkan saat ini terdapat klaster baru perkantoran dan fasilitas kesehatan yang juga mulai ada yang kena.

Tenaga kesehatan seperti dokter dan perawat pun, tutur Helmi, saat ini sudah mulai ada yang terpapar Covid-19. Bahkan klaster fasilitas kesehtan minggu ini merupakan yang tertinggi dibanding umum.

Baca Juga: Kereta Api Garut-Jakarta Segera Beroperasi, Bupati Garut: Tunggu Dokumen Keselamatan

"Selain umum, nakes juga sudah ada yang terpapar seperti dokter dan perawat. Bahkan pekan ini klaternya rumah sakit dan puskesmas," katanya. 

Helmi juga menyebutkan peningkatan kasus Covid-19 ini pun telah menyebabkan tingkat keterisian rumah sakit mengalami kenaikan. Saat ini keterisian rumah sakit sudah mencapai 41,4 persen dan ini sudah harus dijadikan peringatan untuk siap siaga.

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x