Disampaikannya, Pemkab Garut terus mengupayakan agar rumah saki selalu dalam keadan siap dalam antisipasi terjadinya lonjakan kasus.
Munculnya klaster rumah sakit dan puskesmas yang cukup banyak pada pekan ini diharapkannnya tak akan berpengaruh terhadap mutu pelayanan serta kesiapan faskes dalam upaya penanganan Covid-19.
Kepada masyarakat terutama pemerintahan desa, Helmi mengingatkan agar menyiapkan tempat isolasi terpadu (isoter) seperti yang sebelumnya pernah dilaksanakan saat varian Delta merajalela. Pemkab sendiri saat ini sudah menyiapkan tempat isoter di sejumlah fasiltas seperti gedung Diklat KB serta yang lainnya.
Helmi pun meminta masyarakat untuk tidak pernah abai terhadap prokes yang menurutnya menjadi faktor utama di dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Bupati Garut dalam Acara Harlah NU, Penegakan Hukum bagi Pelaku Radikalisme
Penerapan prokes yang ketat dinilainya bisa menjadi andalan dalam upaya pencegahan atau paling tidak meminimalisir penyebaran Covid-19 yang saat ini mengalami peningkatan kembali di Garut.
"Mari kita kawal terus penerapan prokes karea ini bisa menjai andalan kita untuk mencegah atau meminimalisir penyebaran Covid-19. Prokes menjadi andalan kita sehingga saya ingatkan untuk tidak abai terhadap prokes," ucap Helmi.
Irwan, warga Karangpawitan mengaku prihatin dengan terus meningkatnya kasus Covid-19 di Garut. Ia pun menyoroti masih banyaknya kerumunan yang sangat berpotensi terjadinya penyebaran Covid-19 akibat tak memperhatikan prokes.