Puasa Pada 27 Rajab Akan Diberi Pahala Puasa Selama 60 Bulan? Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

- 23 Februari 2022, 11:33 WIB
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan tentang keutamaan ibadah di Bulan Rajab. Namun dia juga mengingatkan tentang hadits-hadits palsu yang berkaitan dengan peribadahan di Bulan Rajab.*
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan tentang keutamaan ibadah di Bulan Rajab. Namun dia juga mengingatkan tentang hadits-hadits palsu yang berkaitan dengan peribadahan di Bulan Rajab.* /Adi Hidayat Official/tangkap layar/

Dia kemudian mencontohkan hadits palsu lainnya yang berbunyi:

“Di surga itu ada satu pintu, satu sungai. Nama Sungainya Sungai Rajab. Siapa yang biasa puasa sehari di Bulan Rajab, maka dia akan mendapatkan kenikmatan surga di situ dengan air minum dari Sungai Rajab. Pernah dengar hadits itu?” ucap Ustadz Adi.

Baca Juga: Taklukan PSM 2-0, David da Silva Pecahkan Rekor Gol Tercepat dalam Sejarah Persib

Hadits ini pun kata dia, merupakan hadits palsu. Bahkan saking palsunya, di kitab-kitab primer pun tidak ditemukan tentang keterangan tadi.

Mengenai hadits yang berkaitan dengan keutamaan beribadah di Bulan Rajab, seperti puasa, shalat malam, dan lainnya, Ustadz Adi Hidayat menerangkan bahwa disebutkan di hadits Muslim no 1.960 riawat Aisyah Radiyallahu’anhu dikuatkan keterangan oleh Ibu Abbas bahwa nabi itu sering meningkatkan puasa di bulan-bulan haram, termasuk Bulan Rajab.

Kata Aisyah dikuatkan pula oleh Ibnu Abbas, “Saya kadang melihat Nabi SAW sering puasa seakan-akan tidak buka. Tapi juga sering melihat beliau buka seakan-akan tidak puasa”.

Baca Juga: Sidang Perkara Tanah TPI di Pangandaran, Patrice Gugat Pemkab Ciamis dan Pemkab Pangandaran

Maksudnya, kata Ustadz Adi Hidayat, kalau anda ingin meningkatkan puasa di bulan-bulan haram, seperti Bulan Muharam, Zulkaidah, Dzulhija, Rajab, itu silakan boleh-boleh saja.

“Dalilnya adalah HR Muslim No 1.960 bahwa di bulan-bulan haram yang empat itu, nabi sering meningkatkan puasanya,” katanya.

“Kalau anda ingin menunaikan puasa di Bulan Rajab dengan mengikuti nabi, isyaratnya untuk menghidupkan evaluasi diri, terkhusus di bulan-bulan haram yang empat tadi, maka itu tidak masalah, silakan. Sunnah, boleh,” tambahnya.

Halaman:

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x