KABAR PRIANGAN - Bulan Syaban diperhitungkan akan jatuh pada hari Jumat, 4 Maret 2022. Di Bulan Syaban ini, umat Muslim dianjurkan memperbanyak ibadah.
Memasuki Bulan Syaban, Rasulullah SAW pun menyambutnya dengan doa yang berbunyi:
“Allahumma bariklana fii rajab wa Sya'ban. Wa balighna ramadan” yang artinya: “Ya Allah, berikan kami berkah di Bulan Rajab dan Syaban dan sampaikan kami ke Bulan Ramadan”.
Salah satu ibadah yang dianjurkan diperbanyak selama Ramada seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW adalah puasa.
Keutamaan Puasa di Bulan Syaban ini sudah dicontohkan oleh Rasulullah SWA, bahwa beliau memperbanyak puasa dibanding bulan-bulan lainnya.
Ustadz Abdul Somad menjelaskan, di Bulan Syaban ini adalah bulan yang paling banyak rasulullah menjalankan ibadah puasa.
Baca Juga: Bupati Siapkan Acara Spesial Untuk Kaum Jomlo di Sumedang, Apa Itu?
“Yang meriwayatkannya orang yang tidur sekamar, serumah sama nabi. Yang tahu nabi makan atau tak makan. Siapa dia? Dialah Aisah RA,” kata Abdul Somad dikutip dari akun youtube Taman Surga.net
Aisyah mengatakan, “Kaana Rosululloh Shallallahu Alaihi Wasallam, ya syumu syaban kullahu”.
“Nabi pernah puasa bulan Syaban secara penuh. Tapi tidak tiap tahun. Pernah. Itulah dalil kalau nanti ada orang puasa sebulan penuh di bulan Syaban, maka bolel. Dalilnya tadi,” kata Ustad Abdul Somad.
Bulan Syaban juga menjadi bulan terakhir bagi seorang Muslim untuk membayar puasa utang Ramadhan pada tahun sebelumnya.
Ustadz Abdul Somad menjelaskan, ada dua alasan kenapa Rasulullah mengistimewakan Bulan Syaban.
Pertama, kata UAS, karena banyak orang yang melupakan Bulan Syaban.
“Bulan Rajab karena termasuk Bulan haram, banyak orang beribadah di bulan ini. Begitu pun dengan Ramadan. Nah, bulan Syaban yang berada di antara Rajab dan Ramadan ini banyak dilupakan banyak orang,” katanya
Menurut UAS, ibadah yang dilakukan saat banyak orang yang melupakannya, nilai ibadahnya menjadi tinggi dan istimewa.
“Contohnya tahajud. Banyak orang melupakan tahajud, maka ketika kita shalat tahajud, maka besar pahalanya. Doanya tak terhalang,” kata UAS.
Baca Juga: Mitos Gunung Kunci Sumedang, Jangan Berani Bawa Pacar Ke Sana Jika Tidak Mau Putus
Alasan yang kedua, karena di Bulan Syaban ini catatan amal umat manusia diangkat. Rasulullah bersabda, “Aku ingin saat amalanku diangkat, aku dalam keadaan berpuasa”.***