Network
KABAR PRIANGAN - Tebing setinggi 7 meter dengan lebar 6 meter, di wilayah Dusun Popojok RT 01/01, Desa Nyalindung, Kecamatan Cimalaka, tiba-tiba saja longsor, Minggu, 6 Maret 2022, sekira pukul 02.00 WIB.
Akibat bencana longsor tersebut, kini pemukiman penduduk di Dusun Popojok, yang menjadi terancam longsor susulan.
Kepala Desa Nyalindung, Budi Yanto, menyebutkan bencana longsor di Dusun Popojok ini, terjadi akibat intensitas hujan yang cukup tinggi.
Baca Juga: Bupati Sumedang: Penyaluran Bansos Tidak Boleh Ada Potongan Atau Paksaan Tempat Belanja
"Kemarin, daerah ini terus-terusan diguyur hujan. Akibat tingginya intensitas hujan, akhirnya tebing setinggi 7 meter ini jadi terbawa longsor," kata Budi.
Budi memastikan, bahwa bencana longsor di wilayah desanya tidak menyebabkan korban jiwa, ataupun kerugian yang berarti. Bencana Longsor tebing ini, hanya mengancam pemukiman warga.
Maka dari itu, guna mengantisipasi terjadinya bencana longsor susulan, Pemerintah Desa Nyalindung bersama unsur TNI dan Polri yakni Babinsa dan Bhabinkamtibmas setempat, langsung bergerak mengajak masyarakat untuk bersama-sama melakukan upaya penanganan.
Baca Juga: Pemuda Muhammadiyah Sumedang Hendaknya Bisa Sambung Program Dengan Pemerintah
Salah satu upaya penanganan yang dilakukannya itu, antara lain dengan melakukan penebangan pohon bambu di sekitar tebing yang tadi pagi terbawa longsor.
"Hari ini, kami bersama warga telah bekerja bakti membersihkan material longsor, sekaligus menebang ratusan pohon bambu di sekitar tebing. Penebangan pohon bambu ini, untuk mencegah terjadinya longsor susulan," ujar Budi.
