Network
KABAR PRIANGAN - Pemerintah Kota Tasikmalaya melalui Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mengklaim Kota Tasikmalaya sudah melewati fase puncak Covid 19 varian Omicron.
"Kasus Covid 19 di Kota Tasikmalaya sudah mendatar. Kemarin agak turun, namun sempat naik lagi. Sekarang mulai mendatar tapi belum turun," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra, Senin 7 Maret 2022.
"Saya kira, Kota Tasikmalaya sudah melewati fase puncak Covid 19 Omicron. Secara nasional juga mulai ada penurunan kasus," tutur Asep, menambahkan.
Namun diakui Asep, kasus baru Covid 19 Omicron di Kota Tasikmalaya setiap hari selalu ada termasuk kasus kematian yang sejak Januari 2022 jumlahnya mencapai 30 kasus. Sekitar 60 persen dari kasus kematian itu karena si pasien belum divaksin sama sekali.
"Dan tiga orangnya lagi belum masuk sasaran vaksin karena masih bayi. Jadi dari 30 kasus meninggal tersebut ada tiga orang bayi yang meninggal," ujar Asep kepada wartawan.
Menurut Asep, kasus bayi yang meninggal tersebut selain belum divaksin karena belum masuk sasaran vaksin, juga karena kondisinya lemah. "Jadi kenapa pasien bayi itu meninggal, karena ketika datang untuk menjalani perawatan kondisinya sudah tak terlalu bagus," ujar Asep.
Baca Juga: Vaksin-vaksin Berhadiah, Tukang Es Cendol dan Penjual Ikan di Tasikmalaya Pulang Bawa Motor
Secara narasi, tambah Asep, Covid 19 varian Omicron memang tidak seganas Covid 19 varian Delta. Namun bukan berarti dengan Omicron kasus kematian tidak ada. Kasus kematian tetap ada, namun tidak sebanyak saat lonjakan kasus Covid 19 varian Delta.
