Menyikapi hal itu, Direktur BWP, Dadan Suhendar, mengatakan, dirinya tidak mengetahui asal usul ikan yang ada di kolam renang BWP tersebut. Karena ada ikan di kolam dan banyak pagar yang rusak serta jebol, menimbulkan banyak keluar masuk warga, termasuk warga yang memancing.
"Kondisi area BWP tak kondusif lagi akibat banyak akses keluar masuk warga ke dalam area BWP, ini tak bisa dibendung lagi karena pagar yang jebol banyak di sekeliling BWP. Lama-lama bosan juga, lelah memperbaiki pagar yang selalu dijebol orang tak bertanggung jawab," ucapnya.
Diakui Dadan, pihaknya selama ini sudah berkali-kali mencoba memperbaiki pagar, pintu gerbang tetap saja dirusak. Bahkan, imbauan-imbauan dalam bentuk spanduk, baik itu yang diluar dan dalam area BWP, selalu juga dirusak dan hilang dicabut orang tak bertanggung jawab.
Menurut Dadan, akibat banyaknya warga yang masuk di kawasan BWP karena banyak pintu yang rusak selama ini, pihaknya mengalami kesulitan untuk melarang mereka masuk area BWP.
"Kami hanya bisa menghimbau ke para sesepuhnya, supaya lebih hati-hati dan menjaga terutama anak-anak, agar jangan sampai berenang dan bermain di area menara seluncuran karena berbahaya," ujarnya.
Baca Juga: Dua Preman di Garut Terlibat Duel, Kondisinya Mengenaskan
"Untuk itu, saatnya saling menjaga dan mengingatkan supaya tidak merusak fasilitas atau aset yang ada selama ini," kata Dadan.
Dadan menuturkan, vakumnya kunjungan wisatawan dan pengelolaan BWP terjadi sejak tahun 2019. Adapun aset BWP yang hilang dicuri setahun lalu, diantaranya 2 unit Mesin Vakum, 1 unit Mesin Air dan 1 unit mesin penggerak air serta jaringan kabel.
Diperkirakan aset yang hilang selama ini bernilai sekitar Rp 150 juta.