Network
KABAR PRIANGAN - Tim Sistem Penyisiran Data dan Dokumen Kependudukan (Siddakta) yang dibentuk Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tasikmalaya terus melakukan upaya membangun kualitas data dan dokumen administrasi kependudukan masyarakat.
Sebanyak 35 orang Tim Siddakta Disdukcapil tersebut menyisir setiap kelurahan yang menjadi sasaran administrasi kependudukan.
Dari tiga kelurahan yang telah dilakukan penyisiran, dua kelurahan diantaranya ternyata banyak yang belum melengkapi administrasi kependudukan. Di Kelurahan Sukalaksana Kecamatan Bungursari misalnya, dapat terealisasi 98 orang dari sasaran 148 warga wajib e KTP.
Baca Juga: Penyaluran Minyak Goreng ke Warung Mitra, APPSI Kota Tasikmalaya Minta Janji Distributor Tak Meleset
Sebanyak tujuh orang warga yang tergolong cacat mental atau orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan tuna daksa pun turut melakukan perekaman e KTP untuk tertib administrasi kependudukan.
Tim Siddakta yang bekerja tiga hari selama operasi di Sukalaksana juga menerima sebanyak 29 warga yang punya keluarga sudah meninggal untuk melakukan pembuatan akte kematian yang kini wajib dilakukan oleh setiap warga ke Disdukcapil.
"Kalau dulu, bukti kematian cukup dibuat di kelurahan, tetapi kini wajib ke Disdukcapil," kata Kepala Disdukcapil Kota Tasikmalaya H. Imih Misbahul Munir, Rabu 16 Maret 2022.
Baca Juga: Dinilai Lebih Kuat, Pemkab Garut Akan Segera Gunakan Aspal Plastik Untuk Bangun Jalan
Dengan adanya akte kematian, lanjut Imih, dalam pelaksanaan semacam kenduri politik atau penyaluran bantuan sosial tak ada lagi warga yang telah meninggal tercatat sebagai pemilih ataupun penerima bantuan sosial.
