Kenalkan Keberagaman Budaya, Kemendikbudristek Nonton Bareng Film di Cibatu Garut

- 19 Maret 2022, 15:17 WIB
Warga Desa Kertajaya, Kecamatan Cibatu antusias mengikuti kegiatan nonton bareng film Tarung Sarung yang dilaksanakan pihak Kemendikbudristek sebagai salah satu upaya memperkenalkan keberagamam budaya Indonesia.
Warga Desa Kertajaya, Kecamatan Cibatu antusias mengikuti kegiatan nonton bareng film Tarung Sarung yang dilaksanakan pihak Kemendikbudristek sebagai salah satu upaya memperkenalkan keberagamam budaya Indonesia. /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Indonesia yang terdiri dari berbagai suku tentu memiliki keberagaman budaya dan tradisi. Selama ini tak sedikit masyarakat Indonesia yang tidak mengenali budaya negaranya sendiri sehingga perlu adanya upaya untuk memperkenalkannya.

Hal itu diungkapkan Koordinator Kelompok Kerja Apresiasi dan Literasi Film pada Direktorat Perfilman, Musik dan Media Kemendikbudristek, Edi Suwardi, daĺam acara nonton bareng film Tarung Sarung di Lapang Desa Kertajaya, Kecamatan Cibatu, Sabtu 19 Maret 2022 dinihari.

Menurut Edi, pengenalan budaya melalui pemutaran film layar lebar khususnya layar tancap ini sangat efektif. 

Baca Juga: Pejabat Pemkab Garut Kukulutus, TPP dan TKD Tak Kunjung Cair: Bupati: Terkendala Simona

Cara ini bisa menambah wawasan baru serta menumbuhkan rasa saling menghormati keragaman yang ada di negeri ini termasuk keberagaman budaya dan tradisi.

Disebutkannya, keberadaan film sangat penting karena bukan hanya menjadi sebuah tontonan tapi juga media tuntunan. Film juga dapat memberikan edukasi dan media untuk memperkenalkan adat tradisi nenek moyang yang sangat beragam.

"Kemendikbudristek sudah beberapa kali menggelar nonton bersama film layar lebar di pelosok Kabupaten Garut. Nonton bareng di Desa Kertajaya Cibatu ini merupakan yang kesekian kalinya yang kita laksanakan di Garut," ujar Edi.

Baca Juga: Bupati Garut Imbau Pengurus KONI Segera Koordinasi dengan Semua Pihak

Seperti biasanya, tutur Edi, film yang diputar merupakan yang mengandung unsur pendidikan, budaya, pariwisata, serta unsur-unsur positif lainnya. Sedangkan film yang diputar kali ini mengandung unsur budaya atau tradisi daerah Bugis, Makasar, Sulawesi Selatan.

Edi berharap dengan dilakukannya pemutaran film-film dengan alur cerita budaya atau tradisi seperti ini bisa menambah wawasan serta kecintaan masyarakat terhadap budaya bangsanya sendiri. Masyarakat juga harus tahu bahwa negara kita kaya akan adat budaya, tradisi, dan kesenian.

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x