Selain kondisi jalannya yang curam dan membahayakan, sehingga disebut jalur tengkorak, namun jalur ini pun dikenal sebagai jalur angker.
Sudah tak terhitung nyawa yang melayang di jalur tengkorak ini akibat mengalami kecelakaan lalu lintas.
Konon, di Tanjakan Gentong ini ada ‘penunggu”-nya yang dikenal oleh warga sekitar sebagai Neng Syarifah, Nyai Sinden yang sebelumnya dikenal cantik dan tersohor.
Semasa hidupnya di jaman sebelum kemerdekaan, Neng Syarifah ini adalah wanita cantik jelita. Profesinya sebagai sinden panggung dan terkenal kemana-mana.
Bahkan kecantikannya semakin bersinar jika Neng Syarifah ini sudah menggunakan Kebaya Merah. Menurut Cerita, dimana pun Neng Syarifah nyinden, pasti orang-orang berdatangan ingin menyaksikannya.
Namun nahasnya, entah apa kesalahannya, Sinden Cantik ternyata hidupnya tragis. Dia disebut-sebut dibunuh dan dijadikan tumbal untuk pembangunan Jembatan Sarongge di Ds. Buniasih, Kec. Kadipaten, Kab. Tasikmalaya.
“Benar tidaknya kejadian seperti itu, kami tidak tahu. Namun cerita yang berkembang di masyarakat memang menyebutkan bahwa Neng Syarifah dibunuh untuk tumbal,” kata Engkos Suhara, warga setempat.
Konon, kata Engkus, arwah Sinden ini sering mengganggu para pengendara yang melintas di jalur Gentong ini.