KABAR PRIANGAN - Kabupaten Garut memiliki bentangan pantai yang sangat panjang yakni mencapai 84 kilometer. Hal ini tentu menjadi sebuah potensi yang sangat besar terhadap sumber daya alam (SDA) kelauatan, termasuk perikanan.
"Dibandung dengan daerah lainnya, Garut ini memiliki bentangan pantai yang sangat panjang. Seharusnya ini menjadi potensi yang sangat besar untuk pengembangan SDA kelautan, terutama perikanan," ujar Wakil Sekretaris 1 Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Jabar, Lukman Nurhakim, Senin, 21 Maret 2022.
Pada kenyataannya saat ini, tutur Lukman, potensi perikanan di wilayah perairan Garut belum tergali secara maksimal. Baru sebagian kecil saja potensi perikanan yang bisa dimanfaatkan oleh para nelayan.
Baca Juga: Kenalkan Film Nasional Kepada Mahasiswa Garut, Kemendikbudristek Putar Film di Kampus
Hal ini menurutnya, disebabkan berbagai faktor, salah satunya masih terbatasnya kapasitas pelabuhan. Pelabuhan yang ada di Garut saat ini baru berupa Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) atau statusnya masih tipe D.
Ia menyebutkan, karena status pelabuhannya baru PPI atau tipe D, maka kapasitasnya pun masih sangat terbatas. Kapal yang bisa berlabuh pun terbatas hanya pada kapal yang berukuran 3 gross tonnage (GT).
"Karena pelabuhan yang ada di Garut masih PPI atau tipe D, maka kapasitasnya pun sangat terbatas dimana hanya kapal berukuran 3 GT yang bisa berlabuh. Sedangkan kapal 3 GT ini maksimal hanya mampu menampung ikan 1-2 ton saja," katanya.
Baca Juga: Pemkab Garut Lelang 2 JPTP Untuk Disdukcapail dan Lingkungan Hidup
Hal inilah yang dinilainya telah menyebabkan potensi perikanan di perairn Garut sampai saat ini belum bisa dimanfaatkan secara maksimal. Ini pula yang menjadi penyebab tingkat kesejahteraan nelayan di Garut hingga saat ini sangt rendah padahal di sisi lain potensi perikanan di garut sangat besar.
Menurut Lukman, dengan keterbatasan kapasitas pelabuhan, nelayan pun terpaksa hanya menggunakan perahu dengan mesin motor yang hanya 15-30 paarden kracht (PK).