Sudah Mau Ramadhan Lagi, Tapi Belum Qadha, Apa Jawaban Ustadz Abdul Somad?

- 26 Maret 2022, 11:00 WIB
Ustadz Abdul Somad memberikan penjelasan tentang pentingnya qadha puasa.*
Ustadz Abdul Somad memberikan penjelasan tentang pentingnya qadha puasa.* /tangkap layar kanal ustadz abdul somad official/

KABAR PRIANGAN - Mengqadha puasa itu wajib dan harus dilakukan sesegera mungkin setelah bulan suci Ramadhan, dan sebelum Ramadan tahun berikutnya datang.

Hanya saja terkadang orang yang masih punya utang puasa, suka melupakan untuk mengqadha-nya sampai hampir tiba Ramadhan berikutnya.

Atas kondisi inilah, Ustadz Abdul Somad atau biasa disebut UAS menyarankan umat muslim yang masih punya utang puasa, agar segera membayar puasanya secepatnya.

Baca Juga: Skor Kacamata Lawan Persik Membuat Persib Bandung Gagal Juara BRI Liga 1 2021. Tiket ke Piala AFC Belum Aman

Dikutip dari kanal youtube Ustadz Abdul Somad Official, UAS menjelaskan, bagi yang masih punya utang puasa, sebaiknya dicukupkan pelaksanaannya di satu atau dua hari lebih awal dari mulainya bulan Ramadhan.

Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah dari Nabi Muhammad SAW bersabda sebagai berikut:

١٩٨٨ - حَدَّثَنَا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَال

لَا تُقَدِّمُوا صَوْمَ رَمَضَانَ بِيَوْمٍ وَلَا يَوْمَيْنِ إِلَّا أَنْ يَكُونَ صَوْمٌ يَصُومُهُ رَجُلٌ فَلْيَصُمْ ذَلِكَ الصَّوْمَ

Baca Juga: Jelang Musda KAHMI Tasikmalaya, Nama-nama Bakal Calon Ketua Mulai Muncul

Artinya,Telah menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Hisyam, dari Yahya bin Abu Katsir dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Janganlah kalian mendahului puasa Ramadhan satu hari atau dua hari, kecuali puasa yang biasa dilakukan oleh seseorang, maka silahkan ia melakukan puasa tersebut!"

Mengenai adanya hadits yang menyebutkan bahwa bahwa sebaiknya tidak melakukan puasa di pertengahan hingga akhir Bulan Syaban, Ustadz Abdul Somad menjelaskan bahwa hadits itu berlaku bagi puasa sunah.

Pendapat tersebut, kata Ustadz Abdul Somad didasarkan kepada sebuah hadis dari Abu Dawud sebagai berikut:

Baca Juga: Pelaku Curanmor di Garut Lari ke Hutan Jatuh di Tebing, Hampir Diamuk Massa

“Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, ‘Bila hari memasuki pertengahan bulan Sya’ban, maka janganlah kalian berpuasa,’” (HR Abu Dawud.).

Menurut Ustadz Abdul Somad, hadits itu tidak berlaku bagi mereka yang masih punya utang puasa wajib.

Jika masih punya utang puasa dan belum juga dibayar hingga pertengahan Bulan Syaban,maka segerakanlah bayar utang tersebut.

Baca Juga: Rakernas PBNU di Cipasung Tasikmalaya, KH Abun: Teringat Ketika Muktamar ke-29 NU yang Sangat Menegangkan

Selain itu, kata UAS, bagi mereka yang usdah rutin menjalankan ibadah puasa sunah Nabi Daud dan puasa Senin Kamis, maka lakukanlah puasa, walaupun di pertengahan hingga akhir Bulan Syaban.

“Namun bagi mereka yang tidak rutin puasa Senin Kamis, puasa nabi Daud, maka janganlah puasa sunah di pertengahan hingga akhir Bulan Syaban,” kata Ustadz Abdul Somad.

Dijelaskan dalam kitab Bidayatul Mujtahid fi Nihayatil Muqtashid oleh Ibnu Rasyid (2013,287) sebagai berikut:

Baca Juga: Belasan Ribu Ekor Ayam Ludes Terbakar, Kerugian Peternak di Sumedang Ditaksir Mencapai Rp 1,5 Miliar

"Menurut Salamah, ‘Aku belum pernah melihat Rasulullah SAW berpuasa dua bulan berturut-turut kecuali puasa Sya’ban dan Ramadhan.’

Ibnu Umar RA menyatakan, Rasulullah SAW menyambung puasa Sya’ban dengan puasa Ramadhan. Hadis ini ditakhrij oleh At-Thahawi.

Meskipun terjadi perbedaan pendapat, seorang muslim yang memiliki utang puasa tanpa beruzur syar’i, sebaiknya tetap menjalankan puasa qadha. Biarpun telah melewati 15 Syaban. Hal ini mengingat puasa qadha hukumnya wajib.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x