KABAR PRIANGAN - Keberhasilan Grup Nasyid Taman Pendidikan Al Qur'an (TPA) Al Hidayah Kota Tasikmalaya meraih juara 1 tingkat TPA ajang Festival Anak Saleh Indonesia (FASI) XI 2022 di Kota Palembang, Sumatra Selatan, Minggu 27 Maret 2022, telah mengharumkan nama daerah.
Tak hanya Kelurahan Panglayungan dan Kecamatan Cipedes, namun juga Kota Tasikmalaya dan Provinsi Jawa Barat. Grup nasyid tersebut salah satu yang memberi kontribusi besar terhadap pencapaian Jawa Barat meraih juara umum FASI lagi setelah 20 tahun.
Sebagai juara umum, dalam lomba yang digelar DPP Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) itu, BKPRMI Jawa Barat mendapat hadiah mobil. Sedangkan Grup Nasyid TPA Al Hidayah Kota Tasikmalaya sebagai juara 1 mendapat hadiah uang Rp 6 juta.
Tak heran kepulangan kafilah FASI Kota Tasikmalaya pun mendapat sambutan meriah, Senin 28 Maret 2022. Ratusan warga menyambut sejak dari Gerbang Batas Kota Tasikmalaya di Kecamatan Indihiang.
Selanjutnya arak-arakan kendaraan roda dua dan roda empat menuju jalur Parakanhonje-Jalan Letnan Harun, lalu Gedung Dakwah Islam dan Masjid Agung Kota Tasikmalaya.
Setelah itu grup nasyid yang terdiri dari Sahira, Kalya, dan Keyla, dengan pembina Yeni Hendriyani itu menuju madrasah mereka di Jalan Ampera Barat RT 01 RW 10 Cikiara, Kelurahan Panglayungan, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya.
Suasana meriah terasa saat rombongan akan tiba. Warga menyambut dengan diiringi Salawat Badar. Para personel Grup Nasyid TPA Al Hidayah saat itu naik mobil bak sambil berdiri di belakang.
Acara penyambutan di halaman madrasah dihadiri guru-guru dan orangtua siswa. Tampak pula unsur Muspika Cipedes termasuk Camat Cipedes Wawan Gunawan, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas.
Siapa sangka, pencapaian prestasi tertinggi level nasional tersebut diraih Grup Nasyid TPA Al Hidayah dengan sarana dan prasarana yang minim. Bangunan madrasah tempat sehari-hari mereka belajar kondisinya memprihatinkan.
Baca Juga: Ustadz Abdul Somad: Boleh Mengamalkan Hadits Dhaif Selama Memenhi Lima Syarat. Apa Saja Syaratnya?
Madrasah yang berada di gang perlintasan antara Jalan Gunung Sabeulah-Jalan Ir H Juanda itu mempunyai lima lokal ruangan yakni tiga ruang kelas, satu ruang kepala sekolah, dan satu gudang.
Ruangan-ruangan tersebut dipakai bergiliran untuk sekitar 200 siswa TAAM, TKA,
TPA, dan DTA. Jumlah guru pengajar ditambah kepala madrasah, operator, tenaga
kebersihan, semuanya 15 orang.
Pantauan Kabar-Priangan.com/Harian Umum Kabar Priangan, Senin 28 Maret 2022, atap plafon bangunan tampak bolong di mana-mana. Di bagian luar bahkan eternitnya sudah banyak yang copot. Demikian juga di ruang kelas serta gudang.
Karenanya, saat turun hujan, ruangan itu pun bocor. Bocor yang terjadi di bagian gudang membuat barang-barang yang disimpan di sana basah. Seperti peralatan tagoni, angklung, dan lainnya.
Hal merepotkan jika hujan terjadi siang hari saat berlangsung proses balajar mengajar. "Kalau sedang belajar ada hujan mah, para siswa duduknya bergeser ke bagian yang tak bocor, kadang bubar," kata Kepala TPA Al Hidayah, Yani Mulyani, dibenarkan guru lainnya.
"Ngagagarajag bocor di mana-mana ari hujan teh," tutur Yani, menambahkan.
Baca Juga: Jelang Munggahan Puasa, Begini Persiapan Warga Desa Citali Sumedang
Selain atap bocor, jika hujannya besar lantai ruangan pun banjir karena air dari luar masuk ke dalam. Kondisi lantai bangunan yang didirikan tahun 1993 tersebut kini lebih rendah dibandingkan jalan gang sekitar. "Murangkalih (siswa) oge sok ngiring nyiukan cai dina terlas," ujar Yani.
"Upami dikantunkeun teh, sapertos hujanna wengi, terang-terang cai teh ambarayah di mana-mana," kata salah seorang guru.
Diketahui, bangunan tersebut didirikan sekitar 1993. Selama itu pula belum pernah direnovasi total. "Pernah satu kali ditambah ketinggiannya, tapi bangunan mah belum pernah direnovasi," kata Yani.
Baca Juga: Dinas Pendidikan Sumedang Memastikan PTM Sudah Bisa dilakukan 100 Persen
Pihak pengurus Madrasah Al Hidayah sendiri beberap kali mengajukan bantuan perbaikan bangunan kepada pemerintah. Termasuk kepada Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman saat itu, yang kediamannya di Jalan Bojong tak terlalu jauh dari lokasi madrasah.
Namun hingga kini belum ada realisasi. "Mudah-mudahan dengan hasil prestasi nasional ini ada hikmah untuk perbaikan fisik madrasah kami, ada perhatian dari Pemkot Tasikmalaya dan Pemprov Jabar," kata Yani.*