Duh, Minyak Goreng Curah Kian Langka di Kota Tasikmalaya, Ade Suminar: Kacau, Pemerintah Pada Kemana Ini?

- 29 Maret 2022, 22:28 WIB
Sejumlah warga antre berusaha mendapatkan minyak goreng curah di salah satu agen minyak goreng di Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya, Selasa 29 Maret 2022.*
Sejumlah warga antre berusaha mendapatkan minyak goreng curah di salah satu agen minyak goreng di Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya, Selasa 29 Maret 2022.* /Kabar-Priangan.com/Istimewa

KABAR PRIANGAN - Menjelang Bulan Ramadan masyarakat Kota Tasikmalaya dipusingkan dengan kelangkaan minyak goreng di pasaran. Bahkan andaipun ada, warga harus rela antre panjang di beberapa toko agen minyak goreng untuk mendapatkannya dengan harga cukup tinggi.

Seperti yang terjadi di Pasar Cikurubuk, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Selasa 29 Maret 2022. Warga rela antre sejak dini hari (subuh) untuk mendapatkan minyak goreng di beberapa agen minyak goreng yang ada di pasar tersebut.

Warga mengaku akan membeli minyak goreng untuk stok sendiri dan ada juga yang untuk dijual lagi.

Baca Juga: Truk Tangki Bawa Minyak Goreng Curah Terguling di Ciamis, Kernet yang Luka-luka Dibawa ke RS di Purwokerto

Menurut sejumlah agen, stok minyak goreng curah di beberapa agen menjelang Ramadan ini mulai langka bahkan cenderung kosong.

Andaipun ada jumlahnya tidak banyak sehingga hanya dalam waktu singkat sudah habis diserbu warga dan pedagang eceran dengan harga masih tinggi yaitu Rp 20.000 per kg. Sementara  di tingkat eceran harga minyak goreng curah dijual kepada masyarakat seharga Rp 25.000 per Kg.

Pantauan di lapangan hari  itu hingga pukul 09.00, sejumlah warga terlihat masih berkerumun di dekat beberapa agen minyak goreng curah sembari membawa beberapa jerigen untuk mendapatkan minyak goreng dengan harga mahal.

Baca Juga: Makin Mudah Iuran BPJS Ketenagakerjaan Bisa Lewat Agen BRILink

Tak sedikit dari mereka yang harus gigit jari karena sudah tidak kebagian.

"Saya datang ke sini sejak subuh sekitar pukul 04.30 WIB supaya bisa dapat minyak goreng curah untuk dijual lagi. Tapi, ternyata saat ke sini sudah banyak yang antre dan harganya masih Rp 19.000 per liter,"

kata Ade Suminar (42), warga Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, saat antre minyak goreng curah di salahsatu agen minyak Pasar Cikurubuk, Selasa 29 Maret 2022 pagi.

Baca Juga: Mahasiswi Cantik Korban Kekerasan Tiga Pria di Garut Alami Trauma

Ade mengaku, dirinya bersama pedagang lain sebelumnya sempat berkeliling ke agen-agen lain dan diketahui sejak pagi stoknya kosong. Sehingga dirinya memilih membeli di agen yang masih ada stoknya walaupun harus antre.

Bahkan oleh pihak agen setiap pembeli yang telah antre hanya dijatah minyak goreng paling banyak 20 liter.

"Ini antreannya begini parah, minyak goreng curahnya juga langka dan enggak ada harga sesuai HET pemerintah Rp 11.500 untuk dijual paling mahal Rp 14.000. Harganya masih mahal, masih Rp 19.000 per liter. Pemerintah pada kemana ini, migor di Kota Tasikmalaya kacau," kata Ade.

Baca Juga: Hujan Disertai Angin Kencang Landa Ciamis, Pohon di Jalur Nasional Cijeungjing Tumbang Macetkan Lalu Lintas

Sementara itu pihak Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kota Tasikmalaya menilai, jumlah besaran distribusi dan penjualan minyak goreng curah di wilayahnya tak seimbang. Akibatnya langka dan harganya mahal.

Kepala Dinas UMKM Perindag Kota Tasikmalaya, Firmansyah, kepada wartawan, mengatakan akibat kondisi tersebut harga jual minyak goreng curah di tingkat agen menjadi mahal hingga Rp 19.000 per liter.

Harga tersebut kata Firman sangat jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah Rp 14.000 per liter.

Baca Juga: Oknum Polisi Pukul Jurnalis Metro TV saat Pertandingan Sepakbola, Kapolres Sumedang: Kami Minta Maaf

"Memang harga minyak goreng curah di pasaran belum sesuai HET. Hal yang menjadi masalah itu adalah distribusi dan penjualan tidak seimbang. Hingga saat ini distribusi minyak goreng masih terbatas, sehingga seluruh permintaan tidak dapat terpenuhi," ujarnya.

"Akibatnya, ketersediaan menjadi terbatas. Masyarakat susah mendapatkannya dan para pedagang menaikkan harga," kata Firman.

Firman menambahkan, jadwal pengiriman dari distributor minyak curah kepada para agen yang ada di pasar Tasikmalaya pun sampai sekarang tidak jelas waktunya.

Baca Juga: Rumah dan Pabrik Produksi Cemilan Makaroni di Tasikmalaya Kebakaran, Kerugian Ratusan Juta Rupiah

Sehingga, operasi pasar yang dilakukan pemerintah sangat tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pemerataan harga migor sesuai HET .

"Intinya karena ketersediaan terbatas dan pengiriman tidak jelas. Sementara permintaan tinggi mengakibatkan harga naik. Kami sudah melakukan operasi pasar, namun tak memberi dampak signifikan," ujar dia.

Karena kondisi stok minyak curah langka di pasaran sekarang ini, tambah Firmansyah, pihaknya sudah mengajukan permintaan stok tambahan ke Kementerian Perdagangan RI untuk mengatasi kelangkaan stok.

Baca Juga: Maling Modus Pecah Kaca Terjadi Lagi, Uang Ratusan Juta yang Dibawa Bendahara SMA di Tasikmalaya Raib

Namun kata Firman, sampai sekarang belum ada realisasi dari pemerintah pusat untuk tambahan pengiriman stok minyak curah ke Tasikmalaya.

"Kami sudah mengajukan untuk distribusi minyak goreng curah ke Kemendag, tapi belum ada realisasi lagi. Kami juga akan membuat edaran atau instruksi kepada distributor untuk melakukan operasi pasar dengan harga sesuai yang ditetapkan," kata dia.

Ke depannya, lanjut Firman, jika ada stok kiriman minyak goreng untuk operasi pasar dari Kemendag RI, akan disampaikan langsung ke masyarakat bukan ke para pedagang seperti sebelumnya.

Baca Juga: Pria yang Turut Membantu Membuat Laporan Palsu Pembegalan di Garut, Divonis 9 Bulan Penjara

"Nanti kalau ada distribusi lagi untuk operasi pasar minyak goreng, kami akan menjualnya langsung kepada masyarakat saja, bukan kepada padagang," ujar Firman.*

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah