Menurutnya, sampah yang menyebar dan menumpuk di areal pesisir wilayah Wado, selalu terjadi ketika muka air waduk meningkat.
Sutisna menyatakan, sampah yang menumpuk di pesisir tersebut, kebanyakan sampah yang berasal dari aliran Sungai Cimanuk.
"Kalau kami lihat sampah berasal dari rumah tangganya atau warga sekitar hanya sedikit, justru yang banyak itu dari aliran Sungai Cimanuk. Ya bisa saja sampah berasal dari Garut," tuturnya.
Baca Juga: Dorong Peningkatan Populasi Sapi di Sumedang, Diskanak Targetkan Jumlah Akseptor IB
Namun, kata dia, pihaknya tidak ingin saling menyalahkan atas numpuknya sampah di Waduk Jatigede. Justru harus disikapi bersama agar ada solusi terkait penanganan sampah tersebut.
"Antisipasi sampah ini, kami bersama kalangan masyarakat akan mengangkat sampah selama empat hari. Mudah-mudahan bisa meminimalisir terjadinya penumpukan sampah," katanya.
Perlu disadari, ucap dia, terjadinya penumpukan sampah akan mengakibatkan dampak negatif bagi masyarakat sekitar.
Baca Juga: Bupati Sumedang: Ketersediaan Bahan Pokok Masyarakat Akan Aman Hingga Lebaran
"Ya (akibat sampah) lingkungan sekitar akan bau, tidak nyaman, kotor. Bahkan bisa timbul penyakit," ujarnya.***