Dermaga Pamayangsari Over Kapasitas, Nelayan Pamayangsari Sulit Sandarkan Perahu

- 17 Mei 2022, 23:55 WIB
Kondisi Dermaga Pamayangsari di Pantai Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya kini sudah over kapasitas, sehingga nelayan pun kesulitas menyandarkan perahunya.*
Kondisi Dermaga Pamayangsari di Pantai Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya kini sudah over kapasitas, sehingga nelayan pun kesulitas menyandarkan perahunya.* /kabar-priangan.com/Aris MF/

KABAR PRIANGAN - Para nelayan Pantai Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya yang sehari-hari menyandarkan perahu di Dermaga Pamayangsari, kini mengalami kendala untuk melabuhkan perahu mereka.

Pasalnya kapasitas Dermaga Pamayangsari yang satu-satunya dermaga di wilayah garis pantai Tasikmalaya saat ini sudah over kapasitas.

Luas area dermaga tersebut tidak sebanding dengan jumlah perahu nelayan yang kini telah mencapai ratusan buah.

Baca Juga: Kota Tasikmalaya Darurat Sampah. LPLHI: Citra Sebagai Kota Resik Semakin Tergerus

Tidak jarang perahu para nelayan mengalami rusak ketika memaksakan bersandar ke dermaga, akibat bertabrakan satu sama lain.

Kondisi seperti ini terjadi manakala angin dan ombak besar tengah melanda, seperti yang saat ini.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI)  Kabupaten Tasikmalaya, Dedi Mulyadi menyatakan, saat ini Dermaga Pamayangsari sudah tidak muat untuk digunakan sebagai tempat bersandarnya seluruh perahu nelayan.

Baca Juga: Pinjol Ilegal Marak, OJK Tasikmalaya Imbau Warga Priangan Timur Waspada

Dari pendataan pihaknya, lebih dari 300 perahu milik para nelayan di Pantai Cipatujah yang setiap hari bersandar ke Dermaga. Sedangkan kapasitas ideal hanya 200-250 perahu saja.

"Akibat over kapasitas itu, ketika ada gelombang besar terjadi seperti pada minggu ini, maka terjadi saling adu antar perahu yang menyebakan kerusakan bodi perahu. Bahkan banyak yang bocor," jelas Dedi, Selasa 17 Mei 2022.

Dengan kondisi ini, terpaksa sebagain perahu yang bersandar harus di angkat ke darat. Meski berat, namun upaya ini dilakukan guna menghindari terjadinya benturan antar perahu ketika adanya gelombang tinggi sampai 5 feet.

Baca Juga: H. Jaka dan Putrinya, Tsaniah Nur Jannah Resmi Bergabung dengan Partai Gerindra

Akibat gelombang tinggi kemarin, kata Dedi, beberapa perahu saling bertabrakan dan mengalami kerusakan pada katir dan body.

Ia juga menambahkan, dermaga tersebut selain sudah sempit akibat over kapasitas juga memerlukan pengerukan untuk diperdalam.

Sebab beberapa bagian sudah mulai dangkal akibat endapan pasir. Terkadang perahu nelayan bila ingin bersandar, maka harus menunggu terlebih dahulu air laut pasang.

Baca Juga: Kenali Sejak Dini Gejala Hepatitis Akut Misterius. Berikut Ini Ciri-cirinya

"Termasuk kondisinya kini sudah dangkal. Jadi kami pun harus menunggu air pasang," jelasnya.

Pihaknya HNSI sudah beberapa kali mengajukan untuk pelebaran dan pendalaman darmaga tersebut, baik ke pemerintah daerah, pemprov Jabar dan Pusat. Hanya saja belum ada realiasasi.

Terlebih pada dua tahun ini adanya recofusing anggaran akibat masa pandemi sehingga perhatian pada nelayan menurun.

Baca Juga: Polisi Selidiki Dugaan Pembunuhan Janda Cantik Beranak Dua. Korban Ditemukan Keponakannya Dalam Kondisi Begini

"Informasinya akan pembangunan pada tahun 2023 dan 2024 mendatang, mudah-mudahan saja itu bisa terealisasi. Karena sudah lama tidak ada pembangunan," ujar dia.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x