Selain itu ada juga dua orang ABK (anak buah kapal) yang juga ikut terjatuh ke laut yakni Agus (52), warga Komplek Nelayan, Desa Pamalayan, Kecamatan Cikelet, dan Nanan (24), warga Kampung Mancagahar RT 01 RW 06, Desa Mancagahar, Kecamatan Pameungpeuk.
Baca Juga: Ini Dia Daftar Kecamatan di Garut yang Terdapat Kasus Penyebaran PMK. Paling Tinggi di Kecamatan Ini
Deden mengungkapkan, ketiga orang nelayan yang terjatuh ke dalam laut itu sempat tenggelam. Nanan masih bisa diselamatkan sedangkan Ade Jamidin ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia. Sementara itu, seorang nelayan lainnya bernama Agus, hingga saat ini masih dalam pencarian.
"Dari tiga nelayan yang ikut terjatuh dan tenggelam di laut, satu di antararanya berhasil diselamatkan, satu ditemukan sudah meninggal dunia, dan yang satu lagi hilang dan masih dalam proses pencarian," katanya.
Ia berharap, proses pencarian terhadap seorang nelayan yang hilang bisa segera membuahkan hasil. Upaya pencarian melibatkan tim SAR Gabungan dari berbagi unsur mulai dari Kantor SAR Bandung, TNI-Polri, para relawan, nelayan dan masyarakat sekitar.
Disampaikan Deden, tim dari Kantor SAR Bandung dilengkapi dengan sejumlah peralatan rescue untuk melakukan pencarian terhadap korban. Ada pun perlatanyang dibawa diantaranya satu unit rescue carrier, satu unit LCR, satu set palsar air, satu set peralatan alkom, satu set peralatan medis dan APD personal.
Lebih jauh ia menuturkan, perahu berpenumpang tiga orang nelayan itu pergi mencari ikan sejak Senin, 23 Mei 2022 sekitar pukul 15.00 WIB.
Namun sayangnya, saat mereka bersiap hendak pulang, perahu mereka malah dihantam ombak besar sehingga terbalik di kawasan perairan Pantai Sayangheulang, Kecamatan Pameungpeuk.