Dalam Sehari, 50 Ekor Hewan Ternak di Garut Terpapar PMK. Helmi: Kerugian Bisa Mencapai Rp1 Miliar Perhari

- 27 Mei 2022, 09:20 WIB
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman bersama petugas dari Diskanak Garut saat memeriksa sejumlah hewan ternak yang diduga terpapar wabah PMK di sejumlah peternakan.*
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman bersama petugas dari Diskanak Garut saat memeriksa sejumlah hewan ternak yang diduga terpapar wabah PMK di sejumlah peternakan.* /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN – Tingkat penyebaran PMK (penyakit mulut dan kuku ) pada hewan ternak di Garut sudah termasuk kategori memprihatinkan. Dalam sehari, ternak yang terpapar PMK bisa mencapai 50 ekor.

Berdasarkan data di Dinas Perikanan dan Peternakan Garut, jumlah hewan ternak yang terpapar PMK di Garut sudah melebihi angka 1.000 ekor.

“Bayangkan dari semula ternak yang terpapar PMK hanya ada 36 ekor, besok harinya menjadi 77 ekor, kini sudah menjadi 1.032 ekor dan besok lusa kemungkinan masih akan terus bertambah," ucap Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, Kamis 26 Mei 2022.

Baca Juga: Kasus Hewan Terkena PMK di Priangan Timur Lebih dari 1.000 Kasus. Wagub Uu: Priatim Rawan PMK

Di Garut sendiri, tuturnya, ada tiga jenis hewan ternak yang terpapar PMK, yakni sapi perah, sapi pedaging atau sapi potong, dan domba.

Dalam beberapa hari ke depan, diprediksi jumlah hewan ternak yang terpapar akan terus bertambah sehingga upaya pencegahannnya harus benar-benar dilakukan secara masif.

"Tingkat penyebaran PMK ini terbilang masif dan setiap harinya jumlah hewan ternak yang terpapar terus bertambah, rata-rata mencapai 50 ekor,” kata Helmi.

Baca Juga: Bupati Ciamis Usulkan Pengangkatan 2.900 Guru P3K ke KemenPAN RB. Herdiat: Tiap Tahun Banyak Guru Pensiun

Helmi menyebutkan, selama ini pihaknya terus berupaya melakukan langkah-langkah penanganan dan pencegahan penyebaran PMK.

Namun demikian, dari hari ke hari, wabah PMK masih terus menyebar hingga menyebabkan jumlah hewan ternak yang terpapar pun terus bertambah.

Mengingat tingkat penyebaran PMK di Garut yang sudah sedemikian luas dan menimbulkan kerugian tak sedikit, tutur Helmi, maka Pemkab Garut pun akan menyiapkan anggaran sebesar Rp570 juta untuk penanganan PMK.

Baca Juga: Sebanyak 867 Jemaah Calon Haji Garut Siap Berangkat. Kemenag: Sebagian Besar Sudah Divaksin Dosis Tiga

"Kami sekarang sudah siapkan anggaran Rp570 juta untuk penanganan PMK di Garut," ujar Helmi.

Diungkapkannya, dana tersebut diperuntukan bagi membeli obat-obatan serta membiayai operasional petugas dalam melakukan upaya pencegahan dan penanganan PMK.

Selain itu, Pemkab Garut juga punya keinginan untuk memberikan dana kerohiman bagi para peternak yang hewannya terpapar PMK agar jumlah kerugian yang dialami tak terlalu besar.

Baca Juga: REKOR! SMP Al-Muttaqin Berhasil Kumpulkan Rp262 Juta untuk Palestina. Opick: Warga Tasik Memang Luar Biasa

Menurut Helmi, dana sebesar itu disiapkan untuk tahap awal penanganan dan pencegahan PMK. Jika ternyata dana itu masih kurang, maka Pemkab Garut akan menambahnya dan anggarannya bisa diambil dari biaya tidak terduga (BTT).

"Kita peduli terhadap para peternak yang hewan ternaknya terpapar PMK sehingga ada yang sakit dan juga yang mati. Kita siapkan dana kerohiman atau uang kadeudeuh bagi mereka, bukan ganti rugi dengan harapan paling tidak bisa mengurangi kerugian yang mereka alami," katanya.

Ia menyebutkan, berdasarkan hasil penghitungan, potensi kerugian yang dialami para peternak sapi perah maupun sapi potong akibat serangan wabah PMK ini bisa mencapai miliaran rupian per harinya.

Baca Juga: Terkait Foto Mesra Oknum Kades, Tokmas Ciksel Sumedang akan Lakukan Ini

Hal ini akibat terjadinya penyusutan jumlah produksi susu maupun produksi daging karena kondisi sapi yang sakit akibat terpapar PMK.

Helmi menjelaskan, jika wabah ini terus meluas dan tak segera bisa teratasi dengan baik, maka dari 10.000 ekor populasi sapi perah betina yang ada di Garut, akan menimbulkan kerugian hampir Rp1 miliar tepatnya sebesar Rp995 juta per hari.

Belum lagi kerugian dari sapi daging atau sapi potong yang per harinya bisa mencapai di atas Rp1 miliar per harinya.

Baca Juga: Babak Kualifikasi Piala Asia U20 2023, Timnas Indonesia Bertemu Lagi dengan Vietnam

Disampaikannya, penetapan KLB terhadap serangan wabah PMK di Garut memang harus diambil mengingat tingkat penyebaran wabah yang terbilang signifikan.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x