KABAR PRIANGAN - Banyaknya peternak di Kabupaten Garut yang dilanda kerugian akibat serangan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang melanda hewan ternak, menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut.
Berbagai upaya pun dilakukan Pemkab Garut guna meminimalisir tingkat kerugian para peternak.
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, menyebutkan, selama ini pihaknya terus berupaya melakukan langkah-langkah penanganan dan pencegahan penyebaran PMK.
Baca Juga: Kunker di Garut Pangdam III Siliwangi Peroleh Cenderamata Jaket Kulit Asli
Namun demikian, dari hari ke hari, wabah PMK masih terus menyebar hingga menyebabkan jumlah hewan ternak yang terpapar pun terus bertambah.
Mengingat tingkat penyebaran PMK di Garut yang sudah sedemikian luas dan menimbulkan kerugian tak sedikit, tutur Helmi, maka Pemkab Garut pun akan menyisihkan anggaran khusus untuk penanganan PMK. Ada pun besaran anggaran yang disiapkan dari APBD Garut untuk sementara sebesar Rp570 juta.
"Upaya-upaya pencegahan dan penanganan telah kita lakukan dan penyebarannya masih terus terjadi. Maka kita juga sekarang siapkan anggaran Rp570 juta untuk penanganan PMK di Garut," ujar Helmi, Kamis, 26 Mei 2022.
Diungkapkannya, dana tersebut diperuntukan bagi membeli obat-obatan serta membiayai operasional petugas dalam melakukan upaya pencegahan dan penanganan PMK.
Selain itu, Pemkab Garut juga punya keinginan untuk memberikan dana kerohiman bagi para peternak yang hewannya terpapar PMK agar jumlah kerugian yang dialami tak terlalu besar.