Disparbudpora Sumedang Optimalkan Pengelolaan Daya Tarik Wisata

- 30 Mei 2022, 16:06 WIB
Para pengelola objek wisata di Kabupaten Sumedang, sedang diberikan pembinaan, di Gedung Creative Center Sumedang, Senin, 30 Mei 2022.
Para pengelola objek wisata di Kabupaten Sumedang, sedang diberikan pembinaan, di Gedung Creative Center Sumedang, Senin, 30 Mei 2022. /kabar-priangan.com/Taufik Rohman /

KABAR PRIANGAN - Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang, melalui Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora), kini terus gencar memberikan pembinaan kepada para pelaku pariwisata.

Pembinaan ini, merupakan salah satu ikhtiar Disparbudpora, dalam upaya mengoptimalkan pengelolaan daya tarik wisata di wilayah Kabupaten Sumedang.

Seperti disampaikan Kepala Bidang Pariwisata pada Disparbudpora Kabupaten Sumedang, Elan R Nagari, usai memberikan pembinaan bagi para pengelola daya tarik wisata, di Gedung Creative Center (GCC), Senin, 30 Mei 2022.

Baca Juga: Ratusan Pebalap Ikuti Grasstrack Sadulur Sajalur di Sirkuit Cambora Sumedang 

"Pembinaan yang kami berikan kepada para pelaku pariwisata ini, merupakan bagian dari kegiatan monitoring dan evaluasi kami terhadap para pengelola daya tarik wisata," ujar Elan.

Dalam pelaksanaannya, sambung Elan, pembinaan yang diberikan kepada para pengelola objek wisata dan pelaku usaha pariwisata ini, memang lebih menitikberatkan pada upaya mitigasi bencana dalam pengelolaan pariwisata, dan perspektif hukum mengenai tata kelola objek daya tarik wisata.

Maka dari itu, narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan ini, tentu bukan hanya dari kalangan pegiat pariwisata saja, akan tetapi menghadirkan pula dari unsur aparat penegak hukum yakni Polres Sumedang, dan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang.

Baca Juga: Jelang MTQ Ke-37 Tingkat Jabar 2022, Pelaku UMKM di Sumedang Mulai Siapkan Strategi Pemasaran

Adapun untuk peserta yang diikutsertakan dalam kegiatan pembinaan ini, kata Elan, meliputi para pengelola objek wisata dan para pelaku usaha pariwisata. Namun untuk meminimalisir terjadinya kerumunan, makan pesertanya dibagi dalam dua kelompok. 

Kelompok pertama, peserta yang mengikuti pembinaan secara langsung atau offline sebanyak 60 orang dari kelompok para pengelola objek wisata. 

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x