Ritual Ziarah Qubro, Ingatkan Awal Sejarah Sumedang

- 19 Juni 2022, 11:23 WIB
Masyarakat adat Prabu Lembu Agung Pakualam menggelar kegiatan budaya ziarah qubro di  Komplek Kabupaten Cipaku, Minggu, 19 Juni 2022.
Masyarakat adat Prabu Lembu Agung Pakualam menggelar kegiatan budaya ziarah qubro di Komplek Kabupaten Cipaku, Minggu, 19 Juni 2022. /kabar-priangan.com/Nanang Sutisna/

KABAR PRIANGAN - Yayasan Masyarakat Adat Prabu Lembu Agung Pakualam, Kecamatan Darmaraja, Sumedang menggelar ritual budaya bertajuk ziarah qubro di Komplek Kabuyutan Cipaku, Minggu, 19 Juni 2022.

Kegiatan budaya tersebut, merupakan bentuk silaturahmi masyarakat adat asal Cipaku yang telah pindah ke berbagai daerah setelah wilayah Cipaku, tergenang air Waduk Jatigede. Lebih jauhnya mengingatkan awal sejarah Sumedang yang didahului dari wilayah Cipaku. Cakupan wilayah Cipaku diantaranya, Pakualam dan Karangpakuan.

Tak hanya masyarakat Cipaku, kegiatan ziarah qubro juga dihadiri oleh seniman dan budayawan dari luar Sumedang.

Baca Juga: Menuju Pembukaan MTQ ke-37 Memaknai Asmaul Husna, Paduan Suara Gita Suara Sumedang Simpati Dihuni 99 Personil

Kepala Desa Pakualam, Sopian Iskandar menyebutkan, kegiatan budaya ziarah qubro, adalah bentuk pelestarian budaya ziarah terhadap para leluhur yang telah menjadi budaya bagi masyarakat Cipaku tempo dulu.

"Tahun ini adalah tahun kedua kegiatan ziarah qubro digelar. Kami sangat mengagungkan budaya-budaya lama masyarakat kami, yang tujuannya untuk menghormatinya para karuhun (leluhur)," ujar Sopian.

Agenda ziarah qubro sendiri,kata dia, diisi dengan berbagai kegiatan, diantaranya, silaturahmi akbar para seniman budayawan, ziarah ke makam keramat dan doa bersama," katanya.

Baca Juga: Tahapan MTQ Jabar ke-37 Dimulai, Ini Sambutan yang Diberikan Pemda Sumedang Bagi Kafilah

Sopian menggambarkan, meski makam-makam keramat telah terendam oleh Waduk Jatigede, tapi eksistensinya masih dirasakan oleh masyarakat Cipaku.

"Makam keramat di wilayah Cipaku itu jadi titik awal sejarah Sumedang, jadi bukan hanya orang Cipaku saja yang melestarikannya," katanya.

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x