Network
Sopir angkutan kota lainnya, Aris Sadikman, juga mengaku belum mengetahui mengenai aturan membeli Pertalite wajib pakai aplikasi MyPertamina. Ia pun tidak setuju dengan kebijakan tersebut. "Bagi kami ya ribet juga, bagusnya tunai saja seperti biasa," ujar Aris.
Hal senada diungkapkan pengemudi ojek online (ojol) di Ciamis Kota, Aksol Faturahman. Menurutnya pembayaran pembelian Pertalite memakai MyPertamina kurang efisien. Tidak semua masyarakat memiliki atau menggunakan smartphone.
Baca Juga: Kepala SMKN 2 Garut Dilaporkan ke Polisi, Dituding Serobot Lahan Warga
"Saya lihat kan di SPBU tidak boleh pakai hape, tapi setelah melihat kebijakan pemerintah ternyata boleh asalkan menjaga jarak. Tapi kalau harus pakai aplikasi saat transaksi, kurang efisien," ucapnya.
Sementara itu, Pengelola SPBU Nagrak Ciamis Asep mengaku pihaknya belum melakukan persiapan terkait pembelian Pertalite wajib pakai MyPertamina.
Namun untuk solar, saat ini sudah memakai aplikasi tapi secara manual diinput oleh petugas SPBU dengan menginput nomor hape dan nama pelanggan.
Baca Juga: Kemenag Tetapkan Hari Raya Idul Adha 1443 H Jatuh Pada Hari Minggu, 10 Juli 2022
Menurut Asep rencananya akan ada pertemuan sosialisasi dari Pertamina Tasikmalaya, sehingga pengelola SPBU mendapat penjelasan langsung dan melakukan persiapan.
"Hari ini akan ada pertemuan. Mungkin nanti ada penjelasan dari pihak Pertamina mengenai kebijakan pakai aplikasi ini. Memang persiapan baru sebatas sosialisasi, teknisnya kami juga belum tahu," ucapnya, Rabu 29 Juni 2022.
Asep mengatakan pihaknya siap melaksanakan kebijakan tersebut, namun diperkirakan ada beberapa kendala yang dihadapi. Mulai dari tidak semua warga memakai ponsel pintar, kemudian akan terjadi antrean di SPBU.
