KABAR PRIANGAN - Dunia dalam ancaman krisis pangan yang nyata. Para pemimpin negara yang tergabung pada G7 maupun G20 harus segera mencari solusi konkret.
Hal itu diungkapkan Presiden Jokowi dalam kegiatan KTT BRICS High Level Dialogue on Global Development.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengungkapkan, Presiden Jokowi berharap rantai pasok pangan dan pupuk dunia harus berjalan normal. Hal itu untuk menghindari ancaman krisis pangan dunia akibat perang antara Ukraina dan Rusia.
Baca Juga: Bawa Misi Perdamaian Ukraina-Rusia, Presiden Jokowi Lanjutkan Lawatan ke Moskow
“Bapak Presiden menekankan perlu tindakan yang cepat untuk mencari solusi konkret. Produksi pangan harus ditingkatkan, rantai pasok pangan dan pupuk global harus kembali normal,” demikian ungkap Retno dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.
Ancaman krisis pangan tidak terlepas dari dampak perang antara Rusia dengan Ukraina yang merupakan produsen dan eksportir komoditas utama pangan dunia dan pupuk.
Perang telah membuat produksi dan distribusi berbagai komoditas pangan dan pupuk terganggu. Selain itu, banyak negara yang melakukan embargo terhadap produk Rusia sebagai bentuk sanksi atas perang yang terjadi sampai saat ini.
Baca Juga: Dream Theater Konser di Solo 10 Agustus 2022, Sisa 7000 Lembar Tiket Mulai Dijual Besok
Upaya pemerintah dalam mengatasi tantangan di sektor pangan nasional salah satunya adalah dengan melakukan kebijakan redistribusi pupuk bersubsidi sesuai dengan hasil rekomendasi panja Komisi IV DPR.