KABAR PRIANGAN - Gelombang protes terhadap proyek penataan kawasan HZ Mustofa dan Cihideung yang dituding tak dilakukan dengan perencanaan yang matang datang dari berbagai komponen masyarakat.
Protes atas proyek penataan kawasan HZ Mustofa dan Cihideung ini tak hanya dilakukan oleh PKL, juru parkir dan pemilik toko yang terkena imbas oleh adanya proyek tersebut, tetapi datang juga dari akademisi, mahasiswa, serta ormas.
Mereka menilai bahwa proses penataan kawasan HZ Mustofa dan Cihideung tak direncanakan dengan matang.
Buktinya, ketika proyek itu mulai dilaksanakan, pihak-pihak yang terkena imbas bereaksi. Hal ini pun diperparah dengan adanya saling lempar tanggungjawab antar dinas, semakin memperlihatkan tak ada satu komando di tubuh pemerintah Kota Tasikmalaya.
Menanggapi gelombang protes dari berbagai komponen masyarakat, termasuk pedagang dan pemilik toko yang panik karena dengan penataan kawasan Cihideung ini akses kendaraan akan ditutup, Sekda Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan pun memberikan penjelasan.
Ivan Dicksan mengatakan untuk ke Jalan Cihideung akan tetap ada akses kendaraan khususnya untuk penghuni maupun kepentingan darurat lainnya.
"Jadi tidak sama sekali ditutup total, walaupun kawasan Cihideng kita dorong menjadi kawasan pedestrian, bukan sama sekali tidak bisa dilewati kendaraan," ujar Ivan.
Yang jelas kata dia, terkait pembangunan penataan pusat kota tersebut, semua aspirasi dari masyarakat akan disampaikan ke Walikota Tasikmalaya.
"Sehingga masih dimungkinkan adanya perubahan. Tapi secara teknis pengaturannya seperti itu. Yang penting pengerjaannya jalan dulu jangan sampai terlambat,” kata Sekda.
Baca Juga: Ringworm, Infeksi Akibat Jamur yang Menyerang Kulit Ternyata Begini 4 Cara Penularannya
Pihaknya juga akan melakukan identifikasi permasalahan di lapangan.
"Karena walaupun dalam konsep penataannya seperti itu, berbagai pertimbangan akan tetap dilakukan baik itu menyangkut kendaraan penghuni masuk, keberadaan PKL dan yang lainnya yang terpenting jangan sampai menganggu secara kontruksi," ujar Ivan.
Sedangkan untuk kendaraan parkir lanjut dia, untuk kedua Jalan tersebut sudah tidak bisa lagi digunakan untuk parkir kendaraan.
Baca Juga: Copot Jabatan Kadiv Propam Guna Memperlancar Proses Investigasi, Kapolri Banyak Diapresiasi
"Kalau untuk parkir memang tidak bisa. Dan solusi bagaimana penempatan parkir terus kita cari solusinya, yang salah satunya dengan membuat kantong parkir di jalan lain seperti salahsatunya Jalan Pemuda," jelas Ivan.***