KABAR PRIANGAN - Pemerintah Kota Tasikmalaya telah mulai melakukan pekerjaan fisik penataan Jalan HZ Mustofa dan Jalan Cihideung. Namun dampak dari penataan ini telah menimbulkan kegelisahan bagi warga dan PKL di kawasan tersebut.
Bagaimana tidak, penataan jalan akan diikuti dengan penutupan arus lalu lintas kendaraan dan peniadaan tempat parkir.
Pengamat Ekonomi, Sosial dan Politik Kota Tasikmalaya, DR. Ferey Herman, SE, MM mengungkapkan, sejumlah keberatan disampaikan oleh warga dan PKL, diantaranya menyatakan “Cihideung adalah salah satu pusat niaga. Jika tidak bisa masuk kendaraan ke Jalan Cihideung, bagaimana bongkar muat barang?”
Ada pula yang menyampaikan keberatan sehubungan dengan lokasi parkir. “Lokasi parkir yang direncanakan cukup jauh, siapa yang mau berjalan sejauh itu? Orang akan malas ke Cihideung sehingga toko dan kaki lima akan mati,” tuturnya Doktor Lulusan Unpar Bandung ini.
Pendapat lain menyatakan, kebanyakan toko-toko di Cihideung dan HZ tidak memiliki pintu belakang. “Jika terjadi duka cita, misalnya keluarga yang sakit atau meninggal dunia, bagaimana akses keluarnya?” tambah dia menceritakan kegelisahan warga di sekitar dua jalan tersebut.
Menurut DR Ferey, dari berbagai keberatan yang disampaikan, kebanyakan menyatakan kekhawatiran tentang sepinya pengunjung jika jalan ditutup dan tidak bisa parkir.
Baca Juga: Sehari tak Pulang Warga Cidolog Ciamis Ditemukan di dalam Sumur