Leza menilai, wacana ini justru bakal memperparah angka kemiskinan di Indonesia terkhusus di Kabupaten Ciamis.
Dimana ia melihat dari kesejahteraan dan pendapatan masyarakat Ciamis yang sebagian besar bertani akan sangat terdampak oleh kenaikan harga BBM.
Baca Juga: Sempat Dikira Buang Bayi, Karyawan Rumah Makan di Sumedang Ini Ternyata Lahiran di Toilet
"Perekonomian Indonesia belum sepenuhnya pulih akibat dari Covid-19, terlebih masyarakat yang ada di daerah seperti Kabupaten Ciamis. Jangan sampai masyarakat semakin menderita dengan kebijakan tersebut," terangnya.
Selain itu, Leza juga menyayangkan atas sikap pemerintah ketika menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, pemerintah malah akan menyalurkan bantuan sosial tambahan kepada masyarakat sebagai bentuk pengalihan subsidi BBM.
Menurutnya, meskipun ada bantuan sosial tambahan, hal ini tidak akan meringankan beban masyarakat ke depannya.
Baca Juga: 78 Adegan dalam Rekontruksi Pembunuhan Brigadir J, Bharada E Didampingi LPSK
"Harusnya pemerintah juga mengevaluasi dengan adanya bantuan sosial tambahan akan menghadirkan permasalahan baru di masyarakat. Yang dibutuhkan masyarakat itu harga stabil dan terjangkau oleh seluruh golongan," kata Leza.
Ia menyarankan pemerintah mengkaji ulang rencana menaikan harga BBM subsidi, terlebih saat ini situasi perekonomian masyarakat tidak sepenuhnya siap dengan kebijakan tersebut.
Leza menegaskan agar seluruh mahasiswa UNIGAL Ciamis bergerak mengawal kepentingan rakyat dan menolak rencana kenaikan harga BBM bersubsidi.