Pegiat Lingkungan Hidup Temukan 1 Hektar Lahan di Pegunungan Cakrabuana Dibabat. Diduga untuk Kebun Kopi

- 18 September 2022, 22:56 WIB
Foto udara memperlihatkan ada area gundul di Pegunungan Cakrabuana, Kecamatan Pageurageung Kabupaten Tasikmalaya yang ditemukan para pecinta alam saat melakukan survei ke kawasan tersebut beberapa waktu lalu.*
Foto udara memperlihatkan ada area gundul di Pegunungan Cakrabuana, Kecamatan Pageurageung Kabupaten Tasikmalaya yang ditemukan para pecinta alam saat melakukan survei ke kawasan tersebut beberapa waktu lalu.* /DOk Republik Aer/

KABAR PRIANGAN - Alih fungsi lahan yang makin mengancam di Kabupaten Tasikmalaya disinyalir menjadi salah satu penyebab terjadinya perubahan suhu di kawasan Tasikmalaya.

Selain itu, alih fungsi lahan seperti gunung yang dibabat guna usaha pertambangan, menyempitnya hutan dan lahan pertanian juga menjadi penyumbang hadirnya bencana, khususnya bencana banjir dan tanah longsor.

Apalagi jika alih fungsi lahan tersebut terjadi di area resapan air, seperti kawasan Gunung Galunggung, Gunung Cakrabuana, serta deretan perbukitan lain yang berada di Tasikmalaya, maka ancaman bencana akan semakin besar.

Baca Juga: Bencana Hidro Meteorologi Landa Kota Tasikmalaya, Beberapa Wilayah Terdampak. Berikut Ini Daftar Lokasinya

Seperti yang baru saja ditemukan para pecinta alam di Pegunungan Cakrabuana dimana sekitar 1 hektar lahan hutan hilang dibabat yang diduga guna membuka kawasan perkebunan kopi.

"Pemerintah harus segera turun tangan dalam masalah alih fungsi lahan. Ini masalah serius, jangan sampai hutan kita rusak,” kata pegiat lingkungan dari Komunitas Republik Aer Tasikmalaya, Harniwan Obech, Minggu 18 September 2022.

Herniwan Obech mengingatkan agar bencana beruntun yang terjadi di Garut jangan sampai terjadi di Tasikmalaya.

Baca Juga: Timnas Indonesia Lolos ke Piala Asia 2023 Setelah Kalahkan Vietnam 3-2. Dendam Garuda Muda Terbalaskan

“Kita harus berkaca dari dampak kerusakan hutan di Garut, dimana banjir bandang menerjang akibat hutan di bagian hulu hilang dijadikan perkebunan sayuran," jelasnya.

Alih fungsi lahan, kata dia, juga menjadikan Tasikmalaya lebih panas pada akhir-akhir ini. Padahal sebelumnya, karena dikelilingi deretan gunung, maka Tasikmalaya memiliki iklim suhu yang lebih sejuk.

Heriawan pun berharap, adanya regulasi yang mewajibkan melakukan reklamani dan reboisasi pada area-area bekas pertambangan diterapkan lebih ketat.

Baca Juga: Daryono BMKG Tentang Gempa Merusak di Taiwan dengan Magnitudo 6,9: Dipicu Sesar Aktif Chihshang

Sebab pihaknya melihat, hingga saat ini aturan tersebut belum dijalankan. Sehingga banyak bekas galian pertambangan pasir di kawasan kaki Gunung Galunggung dibiarkan rusak menganga tanpa ditanami kembali pepohonan.

Sementara itu, Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Muda pada Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup (DPUTR PRKPLH) Kabupaten Tasikmalaya, Farhan Puadi Muslim menjelaskan, alih fungsi lahan memang merupakan salah satu penyebab terganggunya vegetasi, sebagai penghasil oksigen.

Maka diperlukan upaya untuk membatasi alih fungsi lahan, agar ruang terbuka hijau tetap ada. Jika terpaksa, lanjut Farhan, misalkan untuk untuk di lahan perumahan wajib ada lahan terbuka hijau.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Senin 19 September 2022: Cancer Dihampiri Peluang Kerja, Bisnis Leo Berkembang, Virgo?

"Jika vegetasi berkurang, maka tentu kualitas udara pun terganggu. Oleh karenanya tentu harus diterapkan secara tegas pembatasan alih fungsi lahan," jelasnya.

Sementara, kata dia, sejumlah wilayah di Kabupaten Tasikmalaya yang dipertahankan vegetasinya adalah wilayah utara, Gunung Galunggung dan sebagian perbukitan di wilayah selatan.

Farhan pun mengajak masyarakat bersama-sama menjaga vegetasi. Lantaran setiap warga memiliki kewajiban, setidaknya bersanding dengah tiga pohon di lingkungannya. Untuk Indek kualitas Udara, kata dia, Tasikmalaya masih tergolong sangat baik dengan nilai mencapai 88,95.

Baca Juga: Meski Belum Selesai, Area Semipedestrian Jalan HZ Mustofa Kota Tasikmalaya Mulai Diserbu Warga untuk Swafoto

Ia pun menegaskan, Pemkab Tasikmalaya terus berupaya menjaga kualitas udara di wilayahnya. Salah satunya dengan mengendalikan alih fungsi lahan.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah