Network
Adapun untuk pengelolaannya, kata Hendrik, kawasan Agrowisata Leuweung Tiis ini, sepenuhnya akan dikelola langsung oleh Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) Desa Trunamanggala, bersama masyarakat penggarap tanah kas desa di Leuweung Tiis.
Baca Juga: Kaum Perempuan di Mekarasih Sumedang Diwajibkan Tanam Cabai di Halaman Rumah
Hendrik juga menjelaskan beberapa fasilitas yang telah tersedia di kawasan Agrowisata Leuweung Tiis. Selain telah disediakan lokasi untuk Camping Ground seluas 1 hektar berikut perlengkapan kempingnya, di sana juga telah tersedia 12 saung paniisan, 1 bangunan gazebo, dan 3 lokal MCK.
"Untuk musholla, saat ini memang masih proses pembangunan. Soalnya Agrowisata Leuweung Tiis ini kan baru, jadi kami masih terus melakukan penataan," ujarnya.
Hendrik berharap, kawasan Agrowisata Leuweung Tiis yang memiliki luas sekitar 12 hektar ini, nantinya bisa menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten Sumedang, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di desanya.
Baca Juga: Pembangunan Tol Cisumdawu Seksi 1 dan 3 Dipastikan Tuntas Oktober 2022, Begini Kesiapan Sumedang
"Seusai masterplan yang telah kami buat, tanah pangangonan desa ini nantinya akan kami jadikan sebagai kawasan Agrowisata. Jadi selain sebagai lokasi wisata, kawasan ini akan menjadi pusat pertanian dan perkebunan masyarakat," ujar Hendrik.
Guna mewujudkan hal tersebut, sambung Hendrik, pihaknya bersama para penggarap lahan telah menanam sedikitnya 1.000 bibit pohon buah-buahan berbagai jenis.
Pohon buah-buahan ini, nantinya diharapkan bisa menjadi ikon yang dapat menarik pengunjung untuk datang berwisata ke Agrowisata Leuweung Tiis.
Baca Juga: Wabup Sumedang Akui Masih Banyak PR yang Belum Diselesaikan Pemerintah Daaerah
