Pengrajin Tempe di Garut Mogok Produksi, Tukang Gorengan Berhenti Jualan

- 30 Oktober 2022, 19:08 WIB
Lapak tempat berjualan tempe di Pasar Guntur Ciawitali Garut yang sudah dua hari kosong dan sebagian ada yang digunakan berjualan kerupuk. Terus melonjaknya harga kacang kedelai membuat para pengrajin tempe di Garut mogok produksi.
Lapak tempat berjualan tempe di Pasar Guntur Ciawitali Garut yang sudah dua hari kosong dan sebagian ada yang digunakan berjualan kerupuk. Terus melonjaknya harga kacang kedelai membuat para pengrajin tempe di Garut mogok produksi. /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Terus melonjaknya harga kacang kedelai membuat para pengrajin tempe di Garut terpaksa menghentikan produksi. Akibatnya, kini tempe hilang di pasaran di Garut.

Ahmad (57), pedagang gorengan warga Kelurahan Sukagalih, Tarogong Kidul, menyebutkan, sudah dua hari ia tak menemukan tempe di pasaran. Padahal tempe sangat dibutuhkannya sebagai salah satu bahan pokok pembuatan gorengan.

Dengan tidak adanya tempe di pasaran, diakui Ahmad, hal itu cukup merepotkannya. Akhirnya, sejak dua hari terakhir dirinya tak bisa membuat dan menjual gorengan tempe yang sudah selama puluhan tahun menjadi mata pencahariannya. 

Baca Juga: Bupati Garut Harapkan Perlintasan Kereta Api dan Taman Kuliner Mampu Dongkrak Cibatu Lebih Maju

"Sudah dua hari ini saya tak bisa membuat dan menjual gorengan tempe karena tempenya tidak ada di pasaran. Saya memang masih bisa berjualan jenis gorengan lainnya tapi dengan tidak adanya gorengan tempe, pendapatan saya lumayan berkurang," ujar Ahmad, Minggu, 30 Oktober 2022.

Dikatakan Ahmad, gorengan tempe merupakan salah satu makanan yang paling banyak penggemarnya. Makanya jika ia tidak menjual gorengan tempe, hal ini cukup berpengaruh terhadap pendapatannya. 

Penjual gorengan yang biasa mangkal di kawasan Jalan Pembangunan ini berharap agar tempe bisa kembali ditemukan di pasaran. 

Baca Juga: Dalam Waktu 3 Jam Terkumpul Dana Rp635 Juta Lebih, KONI Garut: Nuhun Pak Bupati

Ia pun meminta pemerintah untuk turun tangan mengatasi permasalahan hilangnya tempe di pasaran yang merupakan dampak dari mahalnya harga kacang kedelai.

Sementara itu, Abdul Azis (38), pengrajin tempe asal Kecamatan Tarogong Kidul, menyebutkan jika para pengrajin tempe di Garut saat ini memang sedang melaksanakan aksi mogok produksi. Hal ini mereka lakukan sebagai bentuk protes atas harga kedelai yang terus melonjak akhir-akhir ini.

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x