BNPB Sebut Indonesia Salah Satu dari 35 Negara dengan Tingkat Potensi Resiko Bencana Paling Tinggi di Dunia

- 1 November 2022, 17:30 WIB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, menyebutkan Indonesia merupakan satu dari 35 negara dengan tingkat potensi risiko bencana paling tinggi di dunia.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, menyebutkan Indonesia merupakan satu dari 35 negara dengan tingkat potensi risiko bencana paling tinggi di dunia. /kabar-priangan.com/Devi Supriyadi /

KABAR PRIANGAN - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyatakan, Indonesia merupakan satu dari 35 negara dengan tingkat potensi risiko bencana paling tinggi di dunia. 

Hal ini disampaikan Letjen TNI Suharyanto pada saat memberikan stadium general dihadapan seluruh civitas akademika IPDN Kampus Jatinangor, Sumedang.

Kepala BNPB tersebut hadir di IPDN kampus Jatinangor untuk membahas strategi pencegahan dan penanggulangan bencana nasional.

Baca Juga: Forum Anak Sumedang Tandang Siapkan Program Khusus Untuk Menjamin Hak-hak Anak

Tingginya tingkat potensi risiko bencana di Indonesia ini terbukti dengan data yang disampaikan oleh Kepala BNPB bahwa dalam periode 1 Januari hingga 29 Oktober 2022 sudah ada 3.027 bencana yang terjadi di Indonesia.

“Indonesia ini bisa dikatakan sebagai supermarket bencana, dalam periode 1 Januari sampai dengan 29 Oktober 2022 saja sudah ada 3.027 bencana. Di antaranya menyebabkan 198 orang meninggal dunia, 31 hilang, 832 luka-luka dan 3.903.947 orang menderita dan mengungsi," ujarnya usai kegiatan acara stadium general di kampus IPDN Jatinangor, Selasa 1 November 2022.

Sehingga, menurutnya, sebagai bagian dari negara Indonesia khususnya praja yang nantinya menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) harus mampu mengetahui strategi pencegahan dan penanggulangan bencana nasional.

Baca Juga: Longsor di Ruas Jalan Cadas Pangeran Sumedang Segera Mendapatkan Penanganan

“Kita harus mengenali ancamannya lalu siapkan strateginya, ketahui masalahnya lalu carikan solusinya,” katanya.

Menurutnya, bencana yang terjadi di Indonesia didominasi oleh bencana hidrometeorologi basah atau banjir. Di tahun 2022, sudah ada 1.238 kasus bencana banjir yang terjadi di Indonesia. 

"Inilah yang menjadi salah satu alasan pemerintah memindahkan Ibukota Negara, karena menurut para ahli pada tahun 2050 sebagian wilayah Jakarta ini akan ada dibawah permukaan laut," ujarnya. 

Baca Juga: Porprov Jabar 2022, Setelah Ditahan Imbang Sumedang, Ciamis Bertekad Raih Poin Penuh Melawan Kota Tasikmalaya

Rektor IPDN, Hadi Prabowo mengatakan berharap hadirnya Kepala BNPB ini dapat memberikan pemahaman baru kepada praja IPDN. “Praja akan mendapat ilmu baru terkait peran BNPB didalam upaya pencegahan dan penanggulangan bencana, apa saja yang dilakukan BNPB dalam perumusan dan penetapan kebijakan untuk pengurangan resiko bencana, pengungsi dan lain sebagainya.***

 

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah