Sudah Lima Bulan Bocah SD di Kawalu Kota Tasikmalaya Tak Berdaya di Kasur, Butuh Uluran Tangan Dermawan

- 5 November 2022, 21:55 WIB
Sudah lima bulan Malik Rizki Nursyabani (9), warga Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, hanya bisa terbaring di tempat tidur akibat sakit parah. Ia ditemani ibunya, Ika Rohmantika.*
Sudah lima bulan Malik Rizki Nursyabani (9), warga Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, hanya bisa terbaring di tempat tidur akibat sakit parah. Ia ditemani ibunya, Ika Rohmantika.* /Kabar-Priangan.com/Erwin RW/

"Namun setelah esok hari, setiap kali anak saya berjalan sebelah kakinya lemah dan sering terjatuh. Saat itu pula saya langsung membawanya ke puskesmas. Dari hasil pemeriksaan, katanya lambung dan kecapekan,” katanya.

Berselang beberapa hari sakit anaknya tak kunjung membaik malah kondisinya semakin parah. Sehingga dirinya bersama keluarga membawa Malik ke RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya.

Baca Juga: Tips Redakan Batuk Ketika Belum Sempat ke Dokter

Penanganan yang dilakukan tenaga medis RSUD terhadap bocah tersebut yakni dengan dilakukan scan di bagian kepalanya. Dikhawatirkan ada luka akibat benturan ketika terjatuh. Tetapi hasil diagnosa tidak ada apa-apa. Kemudian dilakukan Magnetic Resonance Imaging (MRI).

Dari hasil MRI, ada kerusakan pada saraf tulang belakang di bagian punggung.

"Kondisi semakin parah sudah dua bulan terakhir ini. Tidak sadarkan diri begini sudah lima bulan. Untuk minum dan makan, menggunakan selang Nasogastrik atau Nasogastric Tube (NGT) yang disarankan oleh dokter," kata Ika.

Baca Juga: Atlet Binaraga Hendi Herdiana Rebut Emas Pertama Porprov Jabar 2022 untuk Kota Tasikmalaya

Dikatakanya, anaknya tersebut sudah beberapa kali dilalukan pemeriksaan medis ke RSUD sebagai upaya untuk penyembuhannya. Namun sudah beberapa kali periksa belum ada perkembangan yang bagus.

Dirinya menginginkan agar anaknya bisa dibawa ke rumah sakit lagi utamanya ke RS di Bandung. Namun apa daya, keluarganya tidak memiliki biaya baik untuk perawatan maupun untuk bekal selama anaknya dirawat juga di perjalanan.

Dalam kesehariannya, Ika biasa membantu sang suami kerja di tempat bordir atau menjahit pakaian. Namun karena anaknya kondisinya mengkhawatirkan, kini ia pun tidak bekerja dan setiap harinya merawat anak bungsunya itu.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x