Sudah Lima Bulan Bocah SD di Kawalu Kota Tasikmalaya Tak Berdaya di Kasur, Butuh Uluran Tangan Dermawan

- 5 November 2022, 21:55 WIB
Sudah lima bulan Malik Rizki Nursyabani (9), warga Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, hanya bisa terbaring di tempat tidur akibat sakit parah. Ia ditemani ibunya, Ika Rohmantika.*
Sudah lima bulan Malik Rizki Nursyabani (9), warga Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, hanya bisa terbaring di tempat tidur akibat sakit parah. Ia ditemani ibunya, Ika Rohmantika.* /Kabar-Priangan.com/Erwin RW/

KABAR PRIANGAN - Sudah lima bulan sejak terjadinya musibah, Malik Rizki Nursyabani (9) warga Kampung Genteng, Kelurahan Cilamajang, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, hanya terbaring di tempat tidur.

Bocah yang masih duduk di bangku kelas IV sekolah dasar di Kota Tasikmalaya tersebut, selama lima bulan terakhir ini hanya bisa mengedipkan mata jika berkomunikasi dengan orangtuanya.

"Sudah lima bulan hanya bisa terbaring di atas kasur karena koma. Sebelumnya anak saya sehat, namun beberapa bulan lalu Malik terjatuh saat bermain bersama teman-temannya," kata ibunda Malik, Ika Rohmatika, saat ditemui di kediamannya di Kota Tasikmalaya, Sabtu 5 November 2022.

Baca Juga: 43 Unit Motor Hasil Curanmor Diamankan Polres Tasikmalaya Kota, Pernah Kehilangan? Cek Kendaraan Anda di Sini!

Setelah terjatuh, lanjut Ika, diduga tulang belakang dan punggung anaknya membentur lantai. Sehingga, anaknya tersebut alami kelumpuhan seluruh tubuhnya dan kini hanya bisa tidur. Bahkan untuk minum dan makannya pun harus menggunakan selang.

"Sesekali kedua bola matanya hanya bisa berkedip tapi itu juga sambil terpejam," ucapnya sambil berlinang air mata.

Ika mengungkapkan, saat awal mula kejadiannya tersebut dirinya juga tak henti-hentinya memutarkan alunan ayat suci Alquran dari telepon genggam yang sengaja disimpan di samping anaknya itu.

Baca Juga: Penataan Jalan Hamara Effendi Banjar ala Jalan HZ Mustofa Kota Tasikmalaya Batal, Anggarannya Juga Tak Ada!

Menurutnya, sesaat setelah kejadian seperti biasanya anaknya bermain bersama teman-temannya. Tidak ada yang janggal ketika anaknya pulang dari bermain pada saat itu.

"Namun setelah esok hari, setiap kali anak saya berjalan sebelah kakinya lemah dan sering terjatuh. Saat itu pula saya langsung membawanya ke puskesmas. Dari hasil pemeriksaan, katanya lambung dan kecapekan,” katanya.

Berselang beberapa hari sakit anaknya tak kunjung membaik malah kondisinya semakin parah. Sehingga dirinya bersama keluarga membawa Malik ke RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya.

Baca Juga: Tips Redakan Batuk Ketika Belum Sempat ke Dokter

Penanganan yang dilakukan tenaga medis RSUD terhadap bocah tersebut yakni dengan dilakukan scan di bagian kepalanya. Dikhawatirkan ada luka akibat benturan ketika terjatuh. Tetapi hasil diagnosa tidak ada apa-apa. Kemudian dilakukan Magnetic Resonance Imaging (MRI).

Dari hasil MRI, ada kerusakan pada saraf tulang belakang di bagian punggung.

"Kondisi semakin parah sudah dua bulan terakhir ini. Tidak sadarkan diri begini sudah lima bulan. Untuk minum dan makan, menggunakan selang Nasogastrik atau Nasogastric Tube (NGT) yang disarankan oleh dokter," kata Ika.

Baca Juga: Atlet Binaraga Hendi Herdiana Rebut Emas Pertama Porprov Jabar 2022 untuk Kota Tasikmalaya

Dikatakanya, anaknya tersebut sudah beberapa kali dilalukan pemeriksaan medis ke RSUD sebagai upaya untuk penyembuhannya. Namun sudah beberapa kali periksa belum ada perkembangan yang bagus.

Dirinya menginginkan agar anaknya bisa dibawa ke rumah sakit lagi utamanya ke RS di Bandung. Namun apa daya, keluarganya tidak memiliki biaya baik untuk perawatan maupun untuk bekal selama anaknya dirawat juga di perjalanan.

Dalam kesehariannya, Ika biasa membantu sang suami kerja di tempat bordir atau menjahit pakaian. Namun karena anaknya kondisinya mengkhawatirkan, kini ia pun tidak bekerja dan setiap harinya merawat anak bungsunya itu.

Baca Juga: Pertemuan Lintas Sektoral Digelar Puskesmas Sukalaksana Kota Tasikmalaya, Bahas Pengendalian Covid 19

Rupanya, musibah dan cobaan tak henti datang kepada keluarga tersebut. Telah beberapa minggu ini suaminya yang menjadi tulang punggung keluarga tersebut tidak bekerja karena kecelakaan saat mengendarai sepeda motor.

"Alhamdulillah untuk makan sehari-hari ada dari tetangga yang memberi,” tutur Ika.

Ika mengaku, hingga saat ini terhadap anaknya belum ada perhatian dari pemerintah. "Mungkin pemerintah belum mengetahui kondisi anak saya yang sakit parah," katanya.

Baca Juga: Warga Kertasari Ciamis Temukan Mayat Perempuan di Kali Cimemen

Ia bersama keluarga sudah berencana akan membawa anak bungsunya itu ke dokter spesialis saraf di salah satu rumah sakit di Bandung dengan harapan bisa sembuh.

"Meski gratis, tapi untuk bekal dan biaya perjalanan dari Kota Tasikmalaya juga makan selama menunggui perawatan tetap harus pakai uang. Jika memiliki bekal dan uang, saya ingin membawa Malik berobat ke Bandung," kata Ika.*

 

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah