Jembatan Gantung Rawayan di Culamega Tasikmalaya Ambruk, Petani Bingung Tak Ada Akses Lewati Sungai Cijalu

- 14 Desember 2022, 16:58 WIB
Jembatan Gantung Rawayan yang menghubungkan Kedusunan Cikapundung dengan Kedusunan Sumurjaya di Desa Cipicung Kecamatan Culamega Kabupaten Tasikmalaya ambruk akibat pondasi jembatan yang hancur terkikis debit air Sungai Cijalu, Rabu 14 Desember 2022.*
Jembatan Gantung Rawayan yang menghubungkan Kedusunan Cikapundung dengan Kedusunan Sumurjaya di Desa Cipicung Kecamatan Culamega Kabupaten Tasikmalaya ambruk akibat pondasi jembatan yang hancur terkikis debit air Sungai Cijalu, Rabu 14 Desember 2022.* /kabar-priangan.com/Istimewa/

KABAR PRIANGAN - Diduga karena debit air Sungai Cijalu yang meluap serta deras, fondasi Jembatan Gantung Rawayan yang menghubungkan Kedusunan Cikapundung dengan Kedusunan Sumurjaya di Desa Cipicung Kecamatan Culamega Kabupaten Tasikmalaya ambruk.

Ambruknya jembatan itu pun dipengaruhi intensitas curah hujan yang cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir. Kondisi debit air meningkat dan mengikis konstruksi Jembatan Gantung Rawayan.

Akibatnya fondasi jembatan ambruk dan membuat Jembatan Gantung Rawayan ikut porak-poranda, hingga jembatan yang sehari-hari digunakan oleh warga di dua kedusunan tersebut pun kini tidak bisa dilewati.

Baca Juga: Penemuan Mortir di Sawah Kawasan Rajapolah Tasikmalaya Hebohkan Warga, Tim Jibom Polda Jabar Langsung ke TKP

Ketua FK Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Tasikmalaya Jembar Adisetya menuturkan, selama ini Jembatan Gantung Rawayan digunakan sebagai akses para petani yang ada di dua kedusunan. Dengan rusaknya jembatan itu, tentu aktivitas warga jadi ikut terganggu.

“Air Sungai Cijalu meluap dan deras akibat curah hujan yang tinggi. Makin lama mengikis pondasi jembatan dan akhirnya ambrol," kata Jembar, Rabu 14 Desember 2022, seraya menyebutkan kerugian materi ditaksir Rp 150 juta.

"Selama ini digunakan akses oleh warga setempat, khususnya para petani untuk keperluan pertanian," ucapnya menambahkan.

Baca Juga: Pasca-Gempa M5,2 di Karangasem Bali, 34 Rumah Warga Dilaporkan Mengalami Kerusakan  

Sementara itu, Maman (52), salah seorang petani disana mengatakan, Jembatan Rawayan merupakan akses penting dalam pertanian. Petani membawa hasil pertanian maupun pupuk melalui jembatan tersebut.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x