KABAR PRIANGAN - Keluhan bau tak sedap yang kerap timbul akibat sampah berserakan terjadi di sujumlah titik di Kota Tasikmalaya. Salah satunya lokasi pinggir Jalan RE Jaelani Kota Tasikmalaya.
Kondisi ini terjadi berulang-ulang meski petugas sampah sudah mengangkutnya. Bahkan spanduk bertuliskan larangan buang sampah sembarang dan ajakan hidup bersih serta peduli lingkungan tidak digubris pembuang sampah.
Tetap saja sampah rumah tangga itu berantakan di sepajang jalan menuju Pasar Induk Cikurubuk tersebut. Hal ini dipicu minimnya kesadaran warga juga perilaku yang tidak terpuji sehingga membuang sampah seenaknya.
Mereka tak pernah mempedulikan akibat yang ditimbulkan dari sampah yang berserakan itu.
Salah seorang warga Kota Tasikmalaya, Fajril, mengatakan, dirinya kerap mencium bau tak sedap saat akan beraktivitas ke Pasar Cikurubuk. Setiap subuh jika melintasi jalur ke pasar mendapati tumpukan sampah dimana-mana.
"Kami harap pemerintah dan warga agar saling bahu-membahu menjaga kebersihan," katanya, Senin 26 Desember 2022.
TPS liar juga kerap ditemui di Jalan Ampera Barat Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya. Warga yang membuang sampah sembarangan di lokasi tersebut biasanya pada waktu subuh atau tengah malam.
Mereka membuang sampah dengan menggunakan sepeda motor. Bahkan sempat beberapa kali kepergok oleh warga sekitar lokasi ada yang membuang sampah sembarangan dengan menggunakan mobil bak terbuka atau pikap.
Salah seorang warga sekitar lokasi Yadi mengatakan, orang yang membuang sampah itu melempar begitu saja sambil lalu di atas motor yang dikendarainya. Diduga warga yang membuang sampah sembarangan itu bukan warga Ampera Barat.
Baca Juga: 10 Merk Set Top Box yang Paling Bagus Bisa Youtube untuk TV Tabung dan Direkomendasikan Kominfo
Akibatnya, saluran drainase kerap mampet dan menimbulkan banjir jika hujan lebat. Selain itu kerap menimbulkan bau tak sedap.
"Warga berinisiatif menutup dengan pagar bambu, tapi tetap saja mereka membuang sampah seenaknya. Ini tidak terlihat tumpukan karena tertutup rumput. Kalau rumputnya dipangkas, muncul tumpukan sampah," katanya.
Ia menyebut, memang lokasi TPS liar itu tanah kosong sehingga sudah bertahun-tahun lokasi itu menjadi pembuangan sampah. Bahkan RT dan RW setempat sudah kewalahan dengan kondisi tersebut.*