Menurut Wali Kota Ade, setelah melihat potensi sumber mata air tersebut, pihaknya memprogramkan segera mengkaji rencana pembangunan saluran air dan embung air. Teknisnya nanti melibatkan Bappelitbangda, Dinas PU Kota Banjar serta BBWS Citanduy.
"Saya tugaskan kepada Lurah Pataruman dan Camat Pataruman untuk melakukan koordinasi dengan pemilik lahan yang terdampak. Setelah melihat langsung, ini memiliki potensi sumber air. Jika seluruh kajian selesai, saya berharap secepatnya dibangun embung air dan saluran air tujuan sawah petani nantinya," ucap Ade.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Banjar, Yoyon Cahyon, mengatakan, rencana tindak lanjut ada di Bapelitbangda dan PUPR. "Luas sawah wilayah Sukamanah dan Sukamekar totalnya itu 83 hektare. Sumber air itu apakah nanti mampu mencukupi luas sawah tersebut atau tidaknya, diperlukan pengkajian lebih lanjut," ucap Yoyon.
Camat Pataruman Jaenal Arifin menambahkan, setelah sumber mata air ditinjau langsung Wali Kota Banjar bersama rombongan, akan ditindaklanjuti dan dikaji bersama lintas sektor. "Ini menjadi bahan usulan Musrenbang. Mudah-mudahan program tersebut berhasil direalisasikan sehingga berdampak baik dan bermanfaat bagi masyarakat nantinya.
"Semoga saja sumber mata air ini bermanfaat untuk sawah yang tidak terjangkau aliran irigasi di sekitaran Lingkungan Sukamanah dan Panatasan. Berdasarkan informasi dari warga sekitar, sumber mata air yang ditinjau Bu Wali tak pernah kering walaupun kemarau panjang," ucapnya.*