Desa Legokjawa Pangandaran Belum Punya Ciri Khas, Pengrajin Pandan Berharap Pemdes Bekerja Sama dengan Petani

- 19 Januari 2023, 23:24 WIB
Kanah, pengrajin daun pandan di Desa Legokjawa Kecamatan Cimerak Kabupaten Pangandaran.*
Kanah, pengrajin daun pandan di Desa Legokjawa Kecamatan Cimerak Kabupaten Pangandaran.* /kabar-priangan.com/Kiki Masduki

KABAR PRIANGAN - Petani daun pandan di Dusun Legok, Desa Legokjawa, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, menyebutkan pemerintah desa (pemdes) setempat harus mendukung daun pandan menjadi ciri khas Desa Legokjawa.

Seperti disampaikan Kanah (63) warga Dusun Legok RT 05 RW 04 Desa Legokjawa, Kecamatan Cimerak, saat diwawancarai kabar-priangan.com/Harian Umum Kabar Priangan di kawasan Pantai Legokjawa, Kamis 19 Januari 2023.

Kanah mengatakan, dirinya menjadi pengrajin daun pandan di Legokjawa sudah sekira 16 tahun. Meskipun sudah lama, ia hanya memanfaatkan daun pandan milik orang lain. "Saya sewa setiap panen saja, harga sewanya tergantung luasnya tanah, kalau yang sekarang saya sewa sebesar Rp600 ribu," kata Kanah.

Baca Juga: Detik-detik Abrasi Laut Tiba, Puluhun Nelayan Pantai Legokjawa Pangandaran Gotong-royong Pindahkan Perahu

Sedangkan proses menuju penjualannya, ia harus melewati beberapa proses. Pertama harus mengumpulkan daun pandan terlebih dahulu, selanjutnya imembuang durinya, kemudian dipotong-potong sesuai keinginan dan dibutuhkan oleh pengepul.

"Potongan-potongan daun pandan tersebut saya rebus hingga 45 menit agar getah pada daun menghilang dan membuat warna daun tersebut menjadi putih, selanjutnya direndam dan diamkan dalam bejana atau baskom besar yang berisi air selama satu malam," ujarnya.

Setelah itu, daun pandan dijemur di bawah terik matahari, sampai warna pada daun pandan berubah menjadi putih. "Saya menjual pandan dalam keadaan sudah kering dengan harga Rp6.000 per kilogram," ucap Kanah.

Baca Juga: Dua Pemburu Biawak di Kawasan Keramat Kokoplak Banjar Tenggelam Saat Menyeberangi Sungai Citanduy

Selanjutnya, kata Kanah, daun pandan itu nantinya dibawa ke daerah lain untuk menjadi kerajinan seperti membuat tikar, tas, alas kursi, dompet dan lainnya. 

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x