KABAR PRIANGAN - Seorang pria tampak sibuk mengais sampah yang bertumpuk di kawasan Jalan KH Lukmanul Hakim Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya, Kamis 26 Januari 2023 sekitar pukul 09.00 WIB.
Ia memilah sampah yang bisa didaur ulang atau sampah yang bisa dijual kepada pengepul rongsokan, sehingga uang hasilnya bisa untuk memenuhi biaya hidup keluarga.
Tumpukan sampah yang menggunung tersebut diduga dibuang secara sengaja oleh warga yang tidak bertanggung jawab. Namun bagi dia gunungan sampah bagaikan area lahan garapan yang bisa menghasilkan pundi-pundi cuan.
Meski tempukan sampah mulai mengeluarkan bau yang tak sedap akibat air hujan yang menggendap pada sisa-sisa makanan, bagi dia bau busuk seolah pengharum ruangan kerja yang selalu menyemangatinya dalam memilah sampah.
"Seperti biasa setiap pagi berkeliling mencari sampah yang bisa dijual kembali. Baru lewat sini ada banyak tumpukan sampah. Lumayan dapat banyak," kata Komar (47), pemungut sampah tersebut, sambil mengepulkan asap rokok di mulutnya.
Komar mengaku, di benaknya tak pernah menginginkan ada tumpukan sampah meski itu ladang usahanya. Tapi ia tak menampik jika banyak sampah maka ada harapan banyak yang bisa diangkut.
Salah seorang warga yang melintasi kawasan tersebut, Yati (33), mengaku, biasanya di kawasan itu jarang ada tumpukan sampah, tapi saat ini ada banyak sampah berserakan. Bisa saja sampah yang dibuang di lokasi tersebut tidak hanya warga terdekat, tapi kampung tetangga atau orang yang sengaja lewat dan buang sampah di lokasi ini.
"Saya baru lihat tumpukan sampah ini, kemarin-kemarin tidak ada. Tapi kenapa sekarang jadi banyak warga buang sampah disini. Kondisi ini menjadikan lingkungan kotor," katanya.
Ia berharap agar warga saling sadar dan tidak membuang sampah sembarangan. "Sebab selain polusi, saat ini kan sedang gencar-gencarnya pemerintah menerapkan larangan buang sampah sembarangan," katanya.
Selain itu, ia juga meminta dinas terkait tidak hanya membersihkan tumpukan sampah saja lalu memasang spanduk pelarangan. Tapi lebih ke memberikan edukasi yang masif agar warga juga sadar.
"Kesal juga jika di dekat lingkungan tempat tinggal kita ada tumpukan sampah rumah tangga yang tidak jelas dari mana datangnya. Itu kan bisa jadi salah satu sumber sebaran penyakit jika dibiarkan menumpuk," ujarnya.
Permasalahan sampah mestinya bukan mencari siapa yang salah, tapi lebih kepada kesadaran yang lebih ditekankan sehingga bisa jadi pemikiran bersama. Selain tentunya juga pemerintah sebagai pemilik anggaran.
Jangan hanya fokus kinerja asal bapak senang, tapi bekerja secara sadar dan tanggung jawab terhadap publik.*