Kebutuhan beras di Kota Banjar saat ini sebanyak 1.485 ton/bulan.
"Saat surplus 8.643,3 ton, secara otomatis cukup untuk lima sampai enam bulan ke depan. Panen raya padi di Kota Banjar antara Maret sampai April 2023 dengan luas 2.140 hektare dan jumlah produksi Gabah Kering Giling (GKG) sebanyak 13.482 ton," ujarnya.
Menurut Kepala Dinas Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kota Banjar, H. Edi Herdianto, harga kebutuhan masyarakat yang terpantau saat sidak bersama Satgas Pangan Kota Banjar secara umum stabil, tak ada lonjakan harga yang signifikan.
Seperti harga kebutuhan masyarakat dengan satuan per kg, beras primium IR 64 sebesar Rp 12.800, beras medium rojolele Rp 11.500, minyak goreng kemasan Rp 16.000, minyak goreng curah Rp 15.500, daging ayam ras naik Rp 1000 menjadi Rp 28.000, telur ayam brioler Rp 28.000 dan LPG 3 kg Rp 21.000.
"Saat sidak di Pasar Banjar tadi tak ditemukan adanya beras impor, kalaupun ada beras dari Bulog itu cadangan beras pemerintah," ucapnya.
Salah seorang penjual beras di Kios Pasar Banjar, Rifki, mengakui, jumlah beras yang diterima dari Bulog (CBP) selama ini jatahnya hanya sedikit. Dia tak menjelaskan secara detail jumlahnya. "Harga pembelian dari Bulog itu Rp 9.800 per kg, saat ini dijual Rp 10.400 per kg," ucap Rifki seraya mengatakan, beras mediun selama ini dijual antara Rp 10.400 sampai Rp 11.400 per kg.
Baca Juga: 5 Wisata Kuliner Cafe di Bogor yang Lagi Hits 2023, Enak Buat Nugas dan Santai bareng Keluarga
Dikatakan dia, dari semua jenis beras yang tersedia di kios dan terjual selama Januari 2023 ini, totalnya berkisar 2 ton per hari.
"Jumlah yang terjual Januari ini (2 ton per hari). Ini berkurang, dibanding penjualan tahun 2022 saat Desember lalu ketika harga belum naik, terjual antara 3-4 ton per hari," ucapnya.*