Tetapi pada Kamis 26 Januari 2023 korban bermaksud untuk pulang karena gelombang tinggi dan angin kencang. "Namun perahunya malah terseret gelombang laut sehingga kehabisan bahan bakar," kata Hari.
Ditambahkan Hari, kala itu korban sempat melepas jangkar kapal, namun nahasnya rantai jangkar malah terputus karena tidak kuat menahan ombak besar. Sehingga perahu makin terombang-ambing hingga akhirnya sampai di perairan Tasikmalaya.
Baca Juga: Cek di Sini! Apa Saja Peringatan Hari Besar Nasional dan Internasional di Bulan Februari 2023?
Petugas Polair Polres Tasikmalaya yang sedang patroli kemudian melihat perahu yang tidak dikenal di lautan. Hingga akhirnya petugas yang hendak melakukan pemeriksaan menemukan satu orang penumpang perahu tersebut dan meminta pertolongan.
"Saat patroli, petugas melihatnya. Lantas kami bawa perahu bersama korban ke pinggir pantai," ujar Hari.
Saat ini pihak Polair Polres Tasikmalaya berkoordinasi dengan Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banten agar korban bisa segera dijemput oleh keluarganya. "Anggota kami sudah berkoordinasi dengan syahbandar di wilayah Banten, supaya anggota keluarganya menjemput ke Satpolair Tasikmalaya di Cipatujah," kata Hari.
Baca Juga: Pengendara Ojol Maxim di Tasikmalaya Unjuk Rasa, Menolak Keras Aturan Aplikator yang Merugikan
Hari juga bersyukur korban selamat dengan kondisi fisik sehat. Hal itu menurutnya merupakan keajaiban karena korban sudah kehabisan bekal makanan terutama air minum selama delapan hari di lautan.
"Alhamdulillah, setelah diperiksa oleh dokter Puskemas Cipatujah kondisi kesehatannya baik. Ini merupakan suatu keajaiban karena korban lebih dari tiga hari tidak minum, biasanya orang akan pingsan karena dehidrasi," ujar dia.*