Jumlah Rumah Terdampak Gempa di Garut Menjadi 495 Ditambah 8 Sekolah

- 3 Februari 2023, 19:12 WIB
Sejumlah petugas kepolisian tampak tengah berada ke sebuah rumah terdampak gempa di wilayah Kecamatan Samarang Garut, Jumat, 3 Februari 2023.
Sejumlah petugas kepolisian tampak tengah berada ke sebuah rumah terdampak gempa di wilayah Kecamatan Samarang Garut, Jumat, 3 Februari 2023. /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut terus melakukan pendataan terkait dampak gempa bumi berkekuatan M 4,3 yang mengguncang kawasan Kabupaten Garut dan sekitarnya, Rabu, 1 Februari 2023 malam.

Hasil pendataan terakhir, selain ratusan rumah, juga terdapat fasilitas umum berupa sekolah yang juga terdampak.

"Kita terus melakukan pendataan terkait dampak guncangan gempa akibat Sesar Garsela yang terjadi Rabu malam kemarin. Kita juga telah mengumpulkan intansi terkait yang selama dua hari kemarin telah melakukan asesment di lapangan," ujar Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, Jumat 3 Februari 2023.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata di Garut yang Lagi Hits untuk Keluarga, Ada Dinosaurus dan Bukit Teletubies Lho!

Disampaikannya, hasil pendataan terbaru menyebutkan total rumah yang terdampak gempa mencapai 495 unit. Dari jumlah tersebut, 367 rumah mengalami rusak ringan, 111 rusak sedang dan 17 rusak berat. 

Menurut Helmi, ratusan rumah yang terdampak itu terdapat di dua wilayah kecamatan yakni Pasirwangi dan Samarang. Di Pasirwangi terdapat 450 rumah yang terdampak sedangkan di Samarang ada 45 rumah. 

Helmi pun merinci, jumlah rumah yang rusak ringan di Pasirwangi ada 340, rusak sedang 102 dan rusak berat 8. Sementara di Samarang, rumah rusak ringan 27, rusak sedang 9 dan rusak berat 9.   

Baca Juga: Ceng Munir Sarankan PNS Garut Salurkan Zakat Melalui Baznas

Selain rumah, imbuh Helmi, ada juga 8 sekolah yang juga terdampak guncangan gempa, 7 di Pasirwangi dan 1 di Samarang. Selain sekolah, tidak ada fasilitas umum lainnya yang mengalami kerusakan akibat gempa.  

Ditambahkan Helmi, untuk warga terdampak jumlahnya mencapai 1.531 jiwa yang terdiri dari 500 kepala keluarga (KK). Rinciannya, di Pasirwangi terdapat 450 KK dan di Samarang terdapat 50 KK.

"Selain rumah, ternyata ada juga 8 sekolah yang ikut terdampak gempa dan harus dilakukan perbaikan. Untuk fasilitas umum lainnya, sampai saat ini belum ada laporan yang terdampak," katanya.

Baca Juga: Pelaku Curanmor di Garut Diamankan Polisi Saat Menjadi Sasaran Amuk Massa

Gempa berkekuatan M 4,3 yang mengguncang wilayah Garut Rabu malam kemarin itu, tutur Helmi, akibat terjadinya pergerakan Sesar Garsela. Sesar Garsela yang disebut memiliki potensi gempa cukup besar itu ujungnya memang berada di wilayah Kecamatan Pasirwangi.

Helmi mengungkapkan, saat terjadi gempa Cianjur beberapa bulan lalu, BMKG memang sudah mengingatkan terkait potensi gempa dari pergerakan Sesar Garsela di Garut. 

Selama ini, di wilayah tersebut memang sudah terjadi beberapa kali gempa akan tetapi magnitudonya tidak terlalu besar.

Baca Juga: Satu Bulan Berlalu Pengurus PSSI Askab Garut Belum Terbentuk

Selama ini dikatakan Helmi, pihaknya sudah cukup sering melakukan upaya di antaranya dengan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait potensi gempa di daerah tersebut. 

Namun bencana gempa bumi memang sulit diprediksi dan bisa terjadi kapan saja tanpa ada gejala sebelumnya.

"Sejak awal pihak BMKG memang sudah memberitahu kita melalui BPBD bahwa di Garut ada potensi gempa, salah satunya dari Sesar Garsela. Peringatan BMKG tersebut saat ini terbukti dimana Rabu, 1 Februari 2023 malam kemarin terjadi gempa berkekuatan Magnitudo 4,3 yang getarannya tak hanya dirasakan di wilayah Garut tapi juga di Bandung dan sekitarnya," ucap Helmi.***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x