Historiagrafi Galuh, Dari Masa ke Masa hingga Menjadi Ciamis

- 13 Maret 2023, 23:45 WIB
Potret R.A.A. Kusumadiningrat atau Kanjeng Perbu, Bupati Galuh pada tahun 1839-1886. Pada masa pemerintahannya banyak membangun fasilitas umum diantaranya Masjid Agung Ciamis, Kantor Bupati, dan Gedung DPRD yang masih ada sampai saat ini.*/br.rodovid.org
Potret R.A.A. Kusumadiningrat atau Kanjeng Perbu, Bupati Galuh pada tahun 1839-1886. Pada masa pemerintahannya banyak membangun fasilitas umum diantaranya Masjid Agung Ciamis, Kantor Bupati, dan Gedung DPRD yang masih ada sampai saat ini.*/br.rodovid.org /

Di masa kepimpinannya, Mataram memasukan Kawasen menjadi wilayah Garatengah dan sejak saat itu nama wilayahnya diganti menjadi Imbanagara. Oleh karenanya, Mas Bongsar/Adipati Jayanagara adalah bupati pertama Imbanagara.

Pada tanggal 14 Mulud 1052 Hijriah (biasa disebut tahun He) atau bertepat 12 Juni 1642, Adipati Jayanagara memindahkan pusat pemerintahan dari Garatengah ke daerah yang kini termasuk kawasan Kecamatan Imbanagara. Sejak tahun 1970, Pemerintah Daerah Ciamis menggunakan tanggal ini sebagai Hari Jadi Kabupaten Ciamis.

Baca Juga: Tabrakan Truk Pengangkut Motor dengan Ambulans di Pangandaran, Seorang yang Meninggal Ternyata Pak Dokter

Selama masa kepemimpinan Adipati Jayanagara, sejumlah wilayah yang sebelumnya berada di luar kekuasaan Galuh dan memiliki penguasa sendiri, seperti Kertabumi, Utama, Kawali, dan Panjalu, dimasukkan ke dalam wilayah Galuh.

Kawasan Galuh terus mengalami reorganisasi. Saat Galuh dipimpin Angganaya, putra Adipati Jayanagara, Bojong Lopang “di-merger” dengan Kertabumi. Bupati Kertabumi kemudian dipindahkantugaskan ke Karawang dan menjadi cikal bakal Bupati Karawang keturunan Galuh.

Setelah kematian Sultan Agung pada tahun 1645, penerusnya, Susuhunan Amangkurat I, kembali merombak wilayah administratif di Priangan. Ia mengubah daerah-daerah di Priangan menjadi daerah setingkat kabupaten bernama ajeg. Beberapa ajeng yang ada di wilayah Priangan jajahan Mataram, di antaranya Bandung, Sumedang, Sukapura, Parakan Muncang, Imbanagara, Galuh, Kawasen, dan Banjar.

Galuh di bawah VOC

Lain dengan ayahnya yang dikenal anti penjajah asing, Amangkurat I justru bersekutu dengan VOC. Pada tanggal 5 Oktober 1705, Mataram dan VOC menandatangani sebuah perjanjian yang salah satu isinya menyerahkan wilayah Priangan Timur kepada VOC.

Baca Juga: Hasil Akhir Persebaya Vs Persib, Maung Bandung Tak Dapat Manfaatkan Hasil Laga Persita-PSM, Ini Klasemennya  

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x