KABAR PRIANGAN - Rencana Pemerintah Kota Tasikmalaya yang akan menempatkan kembali para Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Pedestrian Cihideung mendapat reaksi dari masyarakat Kota Tasikmalaya, termasuk akademisi dan pemerhati kebijakan publik.
Mereka menyayangkan jika kawasan Cihideung yang sudah tertata rapi dengan menghabiskan dana miliaran rupiah, harus kembali digunakan untuk lapak jualan para PKL.
Warga berpendapat, kalau memang lokasi itu kembali akan digunakan oleh PKL untuk berjualan, maka untuk apa ada revitalisasi besar-besaran yang menghabiskan dana miliaran rupiah.
Baca Juga: Orang Rusia dan Ukraina di Bali Rebut Lapangan Kerja Penduduk Lokal, Bagaimana Sikap Pemerintah RI?
Dari pantauan Kabar Priangan pada Kamis (16/3/2023), kawasan pedestrian Cihideung saat ini sudah mulai ditempati oleh saung-saung ataupun lapak-lapak PKL.
Lokasi yang semula menjadi tempat bersantai dan berfoto, kini mulai berjajar tenda berukuran 2x2 meter.
Pemerhati Kebijakan Publik, Dr. H. Basuki Rahmat menilai bahwa Pemerintah Kota Tasikmalaya tidak konsisten dan terkesan ambigu saat membangun kawasan pedestrian Cihideung.