"Masyarkat tidak ingin dilibatkan dalam momentum politik saja. Sebab, buah dari politik itu tidak ada, hanya janji palsu semata," tegas dia.
Baca Juga: Buntut Sawer Uang di KPU, Bawaslu Panggil Istri Bupati Garut
Mujib menjelaskan, jalan rusak penghubung dua desa itu panjangnya mencapai 7,5 km. Dimana sepanjang jalan tersebut, sering terjadi kecelakaan. “Itu yang menjadi bahan, karena terlalu banyak masyarakat yang memang terkena kecelakaan dampak dari jalan jelek tersebut,” tegasnya.
Bahkan menurutnya, sering pasien seperti ibu hamil yang hendak melahirkan terpaksa melahirkan di tempat karena terlalu lama menempuh perjalanan.
Ia menegaskan, walaupun Bupati Tasikmalaya tidak hadir, namun pihaknya siap menginap di Gedung Bupati. Ia pun sempat menyinggung terkait tidak akan bayar pajak jika jalan tersebut tidak segera diperbaiki.
Baca Juga: Hampir Tiga Jam Lumpuh Total, Lalu Lintas di Tol Cisumdawu Akhirnya Kembali Normal
Itu merupakan responsif dari masyarakat. Mengapa warga menuntut masalah perbaikan jalan, kata dia, dikarenakan sangat berpengaruh terhadap masalah ekonomi, pendidikan dan masalah kesehatan.
"Jika tidak kunjung diperbaiki, maka pada Pemilu dan Pilkada tahun 2023, kami tidak akan mencoblos alias golput," tegasnya.***