Network
KABAR PRIANGAN - Kabupaten Garut memiliki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang rendah, pendapatan per kapitanya yang relatif kecil, bahkan memiliki masyarakat yang dengan kualifikasi miskin ekstrem.
Demikian disampaikan Bupati Garut Rudy Gunawan, usai menjadi pimpinan upacara pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke 115 tingkat kabupaten di Lapang Setda Pemkab Garut, Senin 22 Mei 2023.
"Makanya, saya mengajak semua pihak di momentum Harkitnas ke-115 ini untuk bangkit mengejar ketertinggalan. Untuk Harkitnas ini kita maknai di Garut seperti yang dikatakan tadi. Kita mengejar ketertinggalan. Saya tidak malu bahwa Garut ini masih pendapatan per kapitanya masih kecil. Memang faktanya demikian. Jadi sekarang urusanlah dengan kesejahteraan jangan urusan dengan penghargaan administratif. Ayo kita bangkit," katanya.
Baca Juga: Datangi Kantor Bawaslu, Ketua DPD Partai NasDem Garut Minta Maaf
Menurut Bupati, Kabupaten Garut memang tertinggal. IPM rendah, pendapatan per kapitanya sangat kecil. "Jadi, kita memang ketertinggalanya luar biasa. Perkapita Garut hanya Rp22 juta per tahun. Sedangkan Jepang pendapatan per kapita per tahun per orang itu Rp 420 juta," ucapnya.
Diketahui, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengukur capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup.
"Jadi Kabupaten Garut dihadapkan beberapa masalah seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM) hingga pendapatan per kapita yang masih di bawah rata-rata nasional dan Provinsi Jawa Barat," ujarnya.
Baca Juga: Askab PSSI Garut Membuka Turnamen Sepakbola Piala Kadisdik 2023
Atas dasar itu, Bupati ajak semua pihak kejar ketertinggalan Kabupaten Garut.
Dalam upacara Harkitnas, yang diikuti Wakil Bupati Garut Helmi Budiman, Sekda Garut Nurdin Yana, Rektor Universitas Garut Abdusy Syakur Amien, para kepala Dinas, dan jajaran ASN, Bupati membacakan sambutan Plt. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Republik Indonesia, Mahfud MD.***
