Network
"Mereka biasanya dengan kecepatan tinggi dan arogansi di jalanan, hampir yang lain seperti tidak dihormati untuk hak menggunakan jalan raya," katanya.
Kata Adi, hal itu tentunya sangat mengkhawatirkan pengguna jalan raya yang lain. Selanjutnya, kebisingan suara knalpot motor besar di pemukiman. Suara-suara motor mereka sangat besar tapi terkadang tidak pernah pelan, sehingga itu perlu diperhatikan.
"Tetapi yang sangat ironis, kegiatan di Pintu Utama Masuk Pangandaran digunakan sebagai kegiatan moge yang sengaja ditutup, kalau menurut saya sebagai warga Pangandaran tentunya sangat menyayangkan. Jadinya sepertinya mereka ada skala prioritas, padahal masih banyak aset jalan yang lain yang bisa digunakan untuk kegiatan tersebut, tidak harus menggunakan jalan pintu utama itu," ucapnya.
Baca Juga: 5 Tempat Wisata Alam di Ciamis, Cocok untuk Tempat Camping saat Libur Semester. Ayo Gaskeun!
Selanjutnya, dikatakan Adi, bukan hanya pengendara moge atau pengunjung yang datang ke tempat wisata Pangandaran, tetapi aktivitas masyarakat yang melakukan kegiatan keluar masuk jalan tersebut.
Adi mengingatkan, jangan mengendalikan kendaraan di area wisata dengan kecepatan tinggi, hargai pengunjung yang lain dan stop ugal ugalan. "Jadi ini tolong dicatat kepada Dinas Pariwisata, kemudian Polres Pangandaran, dan Dinas Perhubungan, agar kegiatan-kegiatan yang sifatnya mengganggu warga atau pengunjung wisata lainnya ini jangan dibiarkan, idak ada istilah skala prioritas," ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Pangandaran AKBP Hidayat melalui Ops Polres Pangandaran Kompol Dodi Armansyah mengatakan, selama kegiatan moge tersebut, pihak Polres Pangandaran menerjunkan sebanyak 220 personel. Seorang di Persimpangan Pancimas Kalipucang, Bundaran Emplak Kalipucang, Cijulang, Cimerak dan persimpangan jalan ke objek wisata dan di titik kumpul," kata Dodi saat diwawancara kabar-priangan.com, Jumat 26 Mei 2023 malam.
