Pangandaran Diguyur Hujan, Batu Besar Ambrol Tutupi Ruas Jalan di Cimerak, Puluhan Rumah dan Kolam Terendam

- 8 Juli 2023, 14:53 WIB
Warga Desa Ciparanti Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, bergotong-royong memindahkan batu berukuran besar yang menutupi ruas jalan, Sabtu 8 Juli 2023.*/kabar-priangan.com/Istimewa/Dok. Warga
Warga Desa Ciparanti Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, bergotong-royong memindahkan batu berukuran besar yang menutupi ruas jalan, Sabtu 8 Juli 2023.*/kabar-priangan.com/Istimewa/Dok. Warga /

KABAR PRIANGAN - Hujan yang mengguyur Kabupaten Pangandaran Jawa Barat dalam
tiga hari terakhir ini, Kamis-Sabtu 6-8 Juli 2023, membuat sejumlah wilayah di daerah wisata tersebut dilanda bencana alam banjir dan longsor. Diantaranya terjadi di Dusun Ciseumpu RT 08 RW 03 Desa Ciparanti, Kecamatan Cimerak.

Di kampung tersebut, selain banjir yang merendam puluhan rumah warga dan balong (kolam ikan), juga mengakibatkan satu bongkahan batu berukuran besar ambrol ke badan jalan, Sabtu 8 Juli 2023 pagi. Batu tersebut nyaris menutupi ruas jalan desa.

Baca Juga: Hujan Deras Landa Pangandaran, Lumpuhkan Akses Jalan Raya Cijulang-Cimerak Depan Objek Wisata Green Canyon

Menurut salah seorang warga setempat, Mastur, ruas jalan yang nyaris tertutup karena longsoran batu itu merupakan penghubung dua desa yaitu Desa Ciparanti dan Desa Limusgede. "Bongkahan batu berdiameter besar jatuh dan sempat menutupi jalan. Itu terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Ciparanti selama tiga hari terakhir ini," ujarnya  saat diwawancara Wartawan kabar-priangan.com/Harian Umum Kabar Priangan di Pangandaran, Sabtu 8 Juli 2023.

Supaya lalu lintas lancar lagi, warga bergotong-royong memindahkan batu. "Ukuran batunya besar sehingga sangat berat. Kami bersama warga lainnya memindahakan batu hingga ke pinggir jalan,"
kata Mastur.

Baca Juga: Banjir di Ponpes Miftahul Huda Manonjaya Tasikmalaya, Mobil Damkar dan Genset Dikerahkan untuk Menyedot Air

Kepala Desa Ciparanti, Dadang Suherman, menyebutkan, bongkahan batu tersebut turun dari tebing lahan di atasnya hingga menutupi badan jalan sejak dini hari. Karena ukurannya besar, warga yang dikerahkan untuk mengevakuasi batu itu sempat mengalami kesulitan.

Apalagi pemindahan dilakukan dengan cara manual. "Kami mengerahkan banyak warga dengan menggunakan alat manual bergotong-royong mengevakuasi bongkahan batu tersebut agar kendaraan roda empat bisa lancar melintas," ujarnya.

Baca Juga: Banjir dan Longsor Landa Kabupaten Tasikmalaya, Sedikitnya Terjadi di 14 Desa 9 Kecamatan

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x