Bupati ajak Semua Elemen Menyelesaikan Permasalahan Anak di Garut

- 30 Juli 2023, 18:44 WIB
Pelaksanaan Malam Tasyakur dan Penganugerahan dalam rangka memperingati HARGANAS ke-30 dan HAN tingkat Kabupaten Garut Tahun 2023, di Gedung Pendopo Garut, Sabtu malam.
Pelaksanaan Malam Tasyakur dan Penganugerahan dalam rangka memperingati HARGANAS ke-30 dan HAN tingkat Kabupaten Garut Tahun 2023, di Gedung Pendopo Garut, Sabtu malam. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Bupati Garut Rudy Gunawan berkeinginan untuk mendirikan sebuah yayasan yang menampung anak-anak. Hal tersebut sebagai upaya untuk menciptakan kehidupan yang bebas dari hambatan dan perundungan.

Demikian disampaikan Bupati dalam sambutan acara memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 dan Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2023, yang digelar di Gedung Pendopo Garut, Sabtu 29 Juli 2023 nalam. 

Acara yang mengusung tema "Menuju Keluarga Bebas Stunting untuk Indonesia Maju" ini diselenggarakan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Perlindungan Perempuan dan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Garut pada malam tasyakur dan penganugerahan, yang dihadiri selain Bupati Garut Rudy Gunawan, Wakil Bupati Garut Helmi Budiman, juga Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Fazar Supriadi Sentosa, dan para kepala SKPD, serta tamu undangan lainnya.

Baca Juga: Bupati Garut akan Terbitkan SE untuk Dukung Pemberlakuan Jam Malam Pelajar

Bupati mengajak seluruh pihak, khususnya Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Garut, untuk bersatu-padu menyelesaikan permasalahan anak di wilayah tersebut.

"Tidak boleh ada barrier, tidak boleh ada hambatan sekolah, tidak boleh ada bully, ini bully yang di beberapa daerah menyebabkan orang ini menjadi frustasi," ujarnya.

Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat, Fazar Supriadi Sentosa, mengapresiasi Kabupaten Garut atas upaya dalam menurunkan angka stunting sebesar 11.5 persen menjadi 23.6 persen. Namun, ia menegaskan bahwa perjuangan untuk mencapai "zero new stunting" harus terus dilakukan.

Baca Juga: Polres Garut Terapkan Jam Malam Bagi Para Pelajar, Keluyuran akan Diamankan

Ia menambahkan, bahwa Jawa Barat telah mengalami tren penurunan prevalensi angka sunting yang cukup signifikan dari tahun ke tahun. Namun saat ini Jawa Barat masih berada di ambang batas standar WHO yaitu 20 persen sehingga masih berkategori darurat stunting. Pada tahun 2022, berdasarkan data SSGI angka stunting Jawa Barat berapa pada angka 20.2 persen.

Sementara itu, Kepala DPPKBPPPA Garut, Yayan Waryana, menjelaskan bahwa Peringatan Harganas tahun ini bertujuan untuk mengembangkan peran keluarga dalam mempercepat penurunan prevalensi stunting. Acara tersebut juga memberikan penghargaan kepada individu dan kelompok yang berperan aktif dalam mendukung keberhasilan program penurunan stunting di Kabupaten Garut.

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x