Setelah Gloster SS-37 Pensiun, 'Pesawat Tempur PBE-78' Diproduksi Terbatas di Parakannyasag Tasikmalaya

- 21 Agustus 2023, 17:24 WIB
Dudun Saepudin (kanan) bersama petugas satpam Perumahan Bumi Endah Residence, Kelurahan Parakannyasag, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, berfoto di depan
Dudun Saepudin (kanan) bersama petugas satpam Perumahan Bumi Endah Residence, Kelurahan Parakannyasag, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, berfoto di depan /

KABAR PRIANGAN - Sejak beberapa hari terakhir, warga yang melintasi kawasan depan Perumahan Bumi Endah Residence, Kelurahan Parakannyasag, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, melihat "pesawat tempur" nongkrong di depan gerbang perumahan tersebut. Karena keunikannya, sejumlah warga melakukan swafoto di lokasi Jalan Indihiang-Citanduy itu.

"Pesawat terbang" jenis capung yang dinamakan PBE-78 itu dirancang oleh Dudun Saepudin (48), warga setempat. Meskipun jenis "pesawat tempur", tak ada aspek kerahasiaan tingkat tinggi saat proses produksinya. Tak ada hanggar khusus dan penjagaan ketat petugas. Pun, Dudun tak memerlukan lisensi khusus dari Kementerian Pertahanan untuk membuatnya.

Dudun sendiri bukan insinyur aeronautika, namun ia memproduksi "pesawat tempur" berukuran panjang 6 meter, tinggi 2 meter, dan lebar bentangan sayap 4 meter itu dengan begitu mudah. Dari proses mendesain hingga finishing tak membutuhkan waktu lama. Ia dibantu oleh empat atau lima orang warga lainnya termasuk satpam perumahan. "Pengerjaannya cukup lima hari. Itu pun setelah Isya sampai pukul 23.00-an, ya sekira 3,5 jam per hari," ujar Dudun saat wawancara khusus dengan Kabar-Priangan.com/Harian Umum Kabar Priangan, Minggu 21 Agustus 2023.

Baca Juga: Berkah Rezeki HUT Kemerdekaan RI, MC Ai Morena dan Grup Senam Morena Lovers Kebanjiran Order Agustusan

Walau berbentuk pesawat terbang, namun kelemahan "pesawat" tersebut yang paling fatal justru tak bisa terbang. Soalnya selain dibuat nirawak atau tanpa awak, juga tak ada mesin di dalamnya. Maklum, bahan utama "pesawat" adalah bambu dan kertas semen!

Ide membuat pesawat-pesawatan itu tak sengaja. Awalnya, Dudun bersama warga membuat ornamen gapura untuk Agustusan memeriahkan Hari Kemerdekaan Indonesia yang berusia 78 tahun pada 17 Agustus 2023. Karena ada lahan kosong, maka untuk menunjang estetika dinilai perlu ada ornamen yang dipajang.

"Tadinya ada usulan memproduksi 'tank baja', tapi kalau 'tank baja' boros bahan kertas semen. Kebetulan saya cari-cari kertas semen kukurilingan ke setiap tempat rongsokan yang buka, semuanya habis. Untung saja dapat dari pekerja yang sedang membangun rumah di belakang," ucap Dudun yang juga ketua RT 03 perumahan tersebut.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x