Nurhayati (49), warga Desa Limbangan Tengah, Kecamatan Balubur Limbangan, menyampaikan saat terjadi gempa, dirinya tengah menonton tv. Tiba-tiba ia merasakan kursi yang sedang didudukinya bergoyang akan tetapi saat itu dirinya belum menyadari kalau itu disebabkan gempa.
Namun dari luar rumah, tuturnya, saat itu terdengar ada teriakan tetangganya yang memberitahu tengah terjadi gempa. Dengan spontan Nurhayati pun memutuskan untuk berlari ke luar rumah sambil tak lupa memberitahu anaknya.
"Kursi yang saya duduki saat itu terasa bergoyang akan tetapi saya tidak langsung sadar tengah terjadi gempa. Baru setelah mendengar ada tetangga yang berteriak, saya langsung berlari ke luar rumah," ujar Nurhayati.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, Aah Anwar Saefulloh, menyebutkan pihaknya langsung menerjunkan personil untuk melakukan pemantauan pasca terjadi gempa. Hingga sejauh ini, pihaknya belum menerima laporan adanya korban serta kerusakan infrastruktur akibat gempa tersebut.
Baca Juga: Bentrok Antar Kampung di Garut Berhasil Ditangani Polisi, Berawal dari Knalpot Bising
Menurut Aah, berdasarkan laporan BMKG, gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5.6 berada di 114 km Barat Daya Kabupaten Garut dengan kedalaman 18 km. Guncangan gempa tersebut cukup besar dan banyak dirasakan masyarakat di Garut bahkan di luar Garut.
Sementara itu dari wilayah Kecamatan Wanaraja, Garut, dilaporkan adanya sebuah rumah yang rusak akibat guncangan gempa Jumat malam. Rumah tersebut milik Cucu di yang berlokasi di Kampung Samanggen, Desa Wanajaya, Kecamatan Wanaraja.
"Dinding rumah mengalami kerusakan yakni retak berongga-rongga akibat guncangan gempa tadi malam," kata Zahra (26), salah satu anak Cucu.
Baca Juga: Tak Mau Kalah dari Kota Sumedang, Berikut 5 Rekomendasi Tempat Warung Bakso Favorit di Kota Garut